464 pendonor darah Kota Magelang menerima penghargaan

Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang memberikan apresiasi kepada 464 orang pendonor darah sukarela (DDS) yang telah berdonor di UDD PMI Kota Magelang.

Rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Jumat, menyebutkan penghargaan ini diberikan sebagai bentuk terima kasih atas kepedulian dan keikhlasan mereka dalam menyumbangkan darah demi kemanusiaan.

Secara simbolis piagam penghargaan diberikan Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz di Pendopo Pengabdian, kompleks Rumah Jabatan Wali Kota Magelang, Kamis (29/8), antara lain dihadiri Sekda Kota Magelang Hamzah Kholifi, pejabat fokompimda dan para DDS penerima piagam.

"Ini dukungan kepada DDS untuk rutin donor darah, juga pelestarian pendonor," kata Ketua PMI Kota Magelang Suko Tri Cahyo.

Penerima penghargaan yakni DDS warga Kota Magelang 464 orang yang telah berdonor 25-49 kali di UDD PMI Kota Magelang, sedangkan total DDS di UDD PMI setempat 1.472 orang.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengaku bangga dan berterimakasih kepada DDS yang sudah berderma untuk kemanusiaan.

"Saya bangga dan berterima kasih, para pendonor adalah orang baik, ciri orang baik itu yang sudah berderma. Apalagi derma luar biasa, yakni bagian dari tubuhnya," katanya.

Apresiasi juga disampaikan Aziz untuk PMI Kota Magelang yang selalu responsif dan bergerak cepat. Bahkan, mampu menggalang Bulan Dana PMI mencapai Rp1 miliar.

Ia mengatakan PMI Kota Magelang sejauh ini telah menjadi pemasok darah untuk rumah sakit di Kota Magelang maupun luar daerah. 

Dia berharap, PMI ke depan semakin baik, baik gedung, fasilitas, dan stok darah.

Salah seorang DDS, Didik Sinung Haryadi, mengatakan darah dibutuhkan bagi orang yang membutuhkan maka memberikan darah, dalam Islam sebagai sedekah yang nantinya menjadi bekal di akhirat.

"Bagi saya kegiatan donor darah sudah jadi kebutuhan, bahkan ketagihan. Dengan berdonor bisa menjaga kesehatan dan berat badan saya. Selain itu, menjadi salah satu motivasi agar hidup sehat," ujar pegawai Untidar itu.