Gandeng KSEI, Bank Jateng resmi jadi bank Kustodian ke-26
Semarang (ANTARA) - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) resmi menandatangani perjanjian kerja sama sebagai pemegang rekening KSEI di Main Hall, Bursa Efek Indonesia pada Jumat (14/6/2024).
Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri, dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Ony Suharsono mengatakan kerja sama antara KSEI dan Bank Jateng merupakan bentuk partisipasi aktif dalam pengembangan pasar modal di Indonesia melalui layanan jasa kustodian.
“Kemudahan tersebut antara lain dapat menikmati manfaat investasi secara optimal dengan layanan kustodian yang lengkap, cepat, tepat, dan akurat, didukung oleh SDM, infrastruktur, dan sistem kustodian yang berkualitas,” kata Ony.
Bank Jateng telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Bank Kustodian pada 2 April 2024. Sebagai bank kustodian, Bank Jateng akan menjalankan transaksi efek yang mencakup saham, obligasi, dan unit penyertaan kontrak investasi kolektif (Reksa Dana), serta melayani pembukaan rekening efek kustodian hingga penyimpanan efek.
Ony menyebut dengan kolaborasi yang baik antara KSEI dan Bank Jateng, diharapkan visi
bersama untuk membangun pasar modal Indonesia yang lebih maju dan kompetitif dapat terwujud.
"Kerja sama ini diharapkan membawa angin segar bagi nasabah Bank Jateng dalam kemudahan berinvestasi di pasar modal, serta mendukung upaya KSEI dalam memperluas layanan dengan menambah jumlah pemegang rekening," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menyampaikan harapannya bergabungnya Bank Jateng sebagai pemegang rekening KSEI akan memperkuat layanan bagi investor pasar modal Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
“Kami berharap Bank Jateng dapat memperkuat infrastruktur pasar modal kita, memberikan layanan yang lebih komprehensif, dan menjaga integritas aset para investor,” kata Samsul.
Samsul juga menyebut kerja sama ini akan membantu pertumbuhan jumlah investor di
Indonesia yang membutuhkan layanan investasi lebih mudah dan cepat.
Data KSEI mencatat jumlah investor pasar modal hingga Mei 2024 mencapai 12,94 juta,
dengan komposisi 12,17 juta investor Reksa Dana, 5,72 juta saham dan surat berharga lainnya, serta 1,08 juta investor surat berharga negara (SBN). Di Jawa Tengah, jumlah investor mencapai 1,54 juta, menempati posisi keempat terbesar di Indonesia.
Prosesi penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat, dan Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri, dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Ony Suharsono.
Acara ini disaksikan oleh direksi PT Bursa Efek Indonesia Iman Rachman dan PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia Iding Pardi, serta dihadiri oleh Direktur Utama Dana Pensiun
Bank Jateng Adi Cahyono dan tamu undangan lainnya dari perbankan dan manajer investasi.
Dengan kerja sama ini, Bank Jateng resmi menjadi bank kustodian ke-26 dan bank daerah ketiga sebagai pemegang rekening KSEI.
Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri, dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Ony Suharsono mengatakan kerja sama antara KSEI dan Bank Jateng merupakan bentuk partisipasi aktif dalam pengembangan pasar modal di Indonesia melalui layanan jasa kustodian.
“Kemudahan tersebut antara lain dapat menikmati manfaat investasi secara optimal dengan layanan kustodian yang lengkap, cepat, tepat, dan akurat, didukung oleh SDM, infrastruktur, dan sistem kustodian yang berkualitas,” kata Ony.
Bank Jateng telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Bank Kustodian pada 2 April 2024. Sebagai bank kustodian, Bank Jateng akan menjalankan transaksi efek yang mencakup saham, obligasi, dan unit penyertaan kontrak investasi kolektif (Reksa Dana), serta melayani pembukaan rekening efek kustodian hingga penyimpanan efek.
Ony menyebut dengan kolaborasi yang baik antara KSEI dan Bank Jateng, diharapkan visi
bersama untuk membangun pasar modal Indonesia yang lebih maju dan kompetitif dapat terwujud.
"Kerja sama ini diharapkan membawa angin segar bagi nasabah Bank Jateng dalam kemudahan berinvestasi di pasar modal, serta mendukung upaya KSEI dalam memperluas layanan dengan menambah jumlah pemegang rekening," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menyampaikan harapannya bergabungnya Bank Jateng sebagai pemegang rekening KSEI akan memperkuat layanan bagi investor pasar modal Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
“Kami berharap Bank Jateng dapat memperkuat infrastruktur pasar modal kita, memberikan layanan yang lebih komprehensif, dan menjaga integritas aset para investor,” kata Samsul.
Samsul juga menyebut kerja sama ini akan membantu pertumbuhan jumlah investor di
Indonesia yang membutuhkan layanan investasi lebih mudah dan cepat.
Data KSEI mencatat jumlah investor pasar modal hingga Mei 2024 mencapai 12,94 juta,
dengan komposisi 12,17 juta investor Reksa Dana, 5,72 juta saham dan surat berharga lainnya, serta 1,08 juta investor surat berharga negara (SBN). Di Jawa Tengah, jumlah investor mencapai 1,54 juta, menempati posisi keempat terbesar di Indonesia.
Prosesi penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat, dan Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri, dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Ony Suharsono.
Acara ini disaksikan oleh direksi PT Bursa Efek Indonesia Iman Rachman dan PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia Iding Pardi, serta dihadiri oleh Direktur Utama Dana Pensiun
Bank Jateng Adi Cahyono dan tamu undangan lainnya dari perbankan dan manajer investasi.
Dengan kerja sama ini, Bank Jateng resmi menjadi bank kustodian ke-26 dan bank daerah ketiga sebagai pemegang rekening KSEI.