Pakar Unissula teliti "Engagement Religious Compliance" raih profesor
Semarang (ANTARA) - Pakar manajemen Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Prof Alifah Ratnawati meneliti tentang "Engagement Religious Compliance" (ERC) yang membawanya meraih gelar guru besar.
"Saya meneliti tentang ERC di rumah sakit Islam di Jawa Tengah. Mereka sudah menerapkan," katanya, saat menyampaikan pidato pengukuhan guru besar, di kampus Unissula, Semarang, Selasa.
Menurut dia, ERC merupakan konsep baru yang mencerminkan bentuk keterlibatan dan kepatuhan organisasi yang melakukan kemitraan dengan organisasi lain yang didasarkan atas nilai-nilai religi.
Ia mencontohkan, RS yang bermitra dengan BPJS Kesehatan ketika menerapkan ERC, yakni dilandasi dengan norma-norma agama maka akan membawa dampak kinerja kemitraan yang meningkat.
Apalagi, kata dia, selama ini masih ada yang masyarakat mengeluhkan layanan masyarakat dan RS pun ada yang mengeluhkan karena aturan yang ditetapkan BPJS tidak memenuhi harapan.
"Agar dapat menghasilkan kinerja kemitraan yang bagus maka kemitraan yang terjadi dalam industri jasa kesehatan perlu dukungan semua 'stakeholder' yang terlibat dan menerapkan ERC," katanya.
Ketika suatu organisasi atau perusahaan melakukan kemitraan, kata dia, maka diperlukan suatu keterlibatan dan keterikatan yang diiringi dengan kepatuhan secara islami dalam menjalankan aturan.
Alifah menjelaskan bahwa konsep ERC dapat dibangun melalui empat dimensi, yakni keterlibatan kognitif, keterlibatan afektif, keterikatan kognitif, dan keterikatan afektif.
Selama ini, ia baru meneliti dampak penerapan ERC terhadap peningkatan kinerja kemitraan di RS-RS Islam di Jateng, tetapi ERC dimungkinkan juga diterapkan di organisasi jasa non-RS.
"Mereka yang sudah melakukan ERC ternyata 'partnership performance'-nya tinggi, meningkat. Insya Allah, ini bisa diterapkan di organisasi yang sama-sama di bidang jasa lainnya," katanya.
Sementara itu, Rektor Unissula Prof Gunarto mengatakan bahwa nilai-nilai keislaman memang sangat berpengaruh positif terhadap keberlangsungan usaha, termasuk pemasaran dan produktivitasnya.
"Banyak riset ilmiah yang dikembangkan dan membuktikannya, termasuk riset Prof Alifah," kata Guru Besar Fakultas Hukum Unissula itu.
Saat ini, kata Gunarto, jumlah guru besar Unissula telah mencapai 55 orang sehingga semakin optimistis target 100 guru besar di Unissula pada 2027 bisa tercapai.
Baca juga: Unissula Semarang tambah dua profesor
"Saya meneliti tentang ERC di rumah sakit Islam di Jawa Tengah. Mereka sudah menerapkan," katanya, saat menyampaikan pidato pengukuhan guru besar, di kampus Unissula, Semarang, Selasa.
Menurut dia, ERC merupakan konsep baru yang mencerminkan bentuk keterlibatan dan kepatuhan organisasi yang melakukan kemitraan dengan organisasi lain yang didasarkan atas nilai-nilai religi.
Ia mencontohkan, RS yang bermitra dengan BPJS Kesehatan ketika menerapkan ERC, yakni dilandasi dengan norma-norma agama maka akan membawa dampak kinerja kemitraan yang meningkat.
Apalagi, kata dia, selama ini masih ada yang masyarakat mengeluhkan layanan masyarakat dan RS pun ada yang mengeluhkan karena aturan yang ditetapkan BPJS tidak memenuhi harapan.
"Agar dapat menghasilkan kinerja kemitraan yang bagus maka kemitraan yang terjadi dalam industri jasa kesehatan perlu dukungan semua 'stakeholder' yang terlibat dan menerapkan ERC," katanya.
Ketika suatu organisasi atau perusahaan melakukan kemitraan, kata dia, maka diperlukan suatu keterlibatan dan keterikatan yang diiringi dengan kepatuhan secara islami dalam menjalankan aturan.
Alifah menjelaskan bahwa konsep ERC dapat dibangun melalui empat dimensi, yakni keterlibatan kognitif, keterlibatan afektif, keterikatan kognitif, dan keterikatan afektif.
Selama ini, ia baru meneliti dampak penerapan ERC terhadap peningkatan kinerja kemitraan di RS-RS Islam di Jateng, tetapi ERC dimungkinkan juga diterapkan di organisasi jasa non-RS.
"Mereka yang sudah melakukan ERC ternyata 'partnership performance'-nya tinggi, meningkat. Insya Allah, ini bisa diterapkan di organisasi yang sama-sama di bidang jasa lainnya," katanya.
Sementara itu, Rektor Unissula Prof Gunarto mengatakan bahwa nilai-nilai keislaman memang sangat berpengaruh positif terhadap keberlangsungan usaha, termasuk pemasaran dan produktivitasnya.
"Banyak riset ilmiah yang dikembangkan dan membuktikannya, termasuk riset Prof Alifah," kata Guru Besar Fakultas Hukum Unissula itu.
Saat ini, kata Gunarto, jumlah guru besar Unissula telah mencapai 55 orang sehingga semakin optimistis target 100 guru besar di Unissula pada 2027 bisa tercapai.
Baca juga: Unissula Semarang tambah dua profesor