Semarang (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang menjamin ketersediaan air bersih, terutama di wilayah yang rawan terdampak banjir, seiring dengan mulai tingginya intensitas hujan.
Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Yudi Indardo, di Semarang, Rabu, menyampaikan air bersih merupakan kebutuhan yang penting dalam kondisi tanggap bencana.
Ia mengatakan PDAM akan mengirimkan air bersih sesuai dengan instruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang yang merupakan koordinator dalam penanganan bencana.
"Kebutuhan dalam penanganan bencana ada di BPBD. Misalnya, butuh air untuk bersih-bersih jalan biasanya yang ditunjuk Disperkim dan Dinas PU. Kami untuk konsumsi, mandi, dan bersih-bersih dalam rumah," katanya.
Meski di bawah kendali BPBD Kota Semarang, ia memastikan kesiapan stok air bersih apabila dibutuhkan untuk memenuhi keperluan masyarakat terdampak bencana pada musik hujan, terutama banjir.
"Pada intinya, kami stand by. Apabila BPBD perintah butuh tangki air bersih di lokasi terdampak, kami siap kirim," katanya.
Menurut dia, koordinasi secara terpusat satu pintu atau di bawah kendali operasi BPBD Kota Semarang adalah untuk memudahkan pendataan terkait masyarakat yang membutuhkan air bersih.
"Sejak kemarau dan adanya musibah kebakaran, termasuk di banjir seperti yang terjadi sekarang ini, kami di bawah koordinasi BPBD Kota Semarang. Karena pengalaman sebelumnya semua orang bisa telepon PDAM jadi overlap," katanya.
Berdasarkan pengalaman banjir tahun lalu, kata dia, penanganan dilakukan dengan cepat, misalnya air akan diambilkan dari pipa milik PDAM Tirta Moedal yang terdekat dengan lokasi terdampak banjir.
"Kami siap. Kadang tidak pakai mobil tangki air, kami cari titik suplai terdekat dari daerah terdampak. Kami ambil dari sana pakai selang supaya cepat dan tidak mondar-mandir," katanya.
Pada Selasa (28/11) kemarin, sejumlah wilayah di Kecamatan Genuk dan Pedurungan, Semarang, tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi setelah semalam diguyur hujan deras.
Wilayah yang terkena banjir merupakan kawasan yang bermuara ke Sungai Tenggang dan Sringin akibat tidak optimalnya rumah pompa di kedua sungai tersebut dan saluran yang tersumbat sampah.
Baca juga: DPRD Semarang : Banjir harus jadi perhatian bersama