Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati di Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) pengendalian inflasi tahap pertama tahun anggaran 2023 kepada 3.192 warga pada Selasa.
"Penerima bantuan BLT tersebut merupakan warga fakir miskin dan orang tidak mampu yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Jumani di sela acara penyerahan BLT pengendalian inflasi tahap pertama di Pati.
Ia menambahkan, kriteria penerima BLT pengendalian inflasi tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Nomor 900/3372 Tahun 2023.
Menurut ketentuan, ia mengatakan, bantuan tersebut diberikan kepada warga miskin yang belum mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, termasuk bantuan pangan non-tunai, bantuan dalam Program Keluarga Harapan, dan BLT Dana Desa.
Pemerintah Kabupaten Pati mengalokasikan dana Rp3,15 miliar untuk BLT pengendalian inflasi tahun 2023, yang penyalurannya dilaksanakan dalam dua tahap.
Pada tahap pertama, ada 3.192 orang yang menerima BLT pengendalian inflasi senilai Rp450.000 per penerima manfaat. Nilai total bantuan yang disalurkan pada tahap pertama Rp1,43 miliar.
"Bantuan BLT pengendalian inflasi tersebut diberikan secara non-tunai, dengan transfer ke rekening virtual account masing-masing penerima manfaat," kata Jumani.
Dia menyampaikan bahwa penyaluran bantuan itu ditujukan untuk membantu warga miskin memenuhi kebutuhan sehari-hari pada saat harga komoditas pokok seperti beras, bahan bakar minyak, dan gula naik.
Jumani juga mengatakan bahwa angka inflasi di Kabupaten Pati masih tergolong aman, yakni 0,02 persen, lebih rendah dari angka inflasi Provinsi Jawa Tengah yang sebesar 0,06 persen.
Meskipun demikian, Pemerintah Kabupaten Pati bersama pemangku kepentingan yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah tetap menjalankan langkah-langkah antisipatif guna menekan laju inflasi, salah satunya dengan menyalurkan BLT.