Kudus (ANTARA) - Universitas Muria Kudus (UMK) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) sebagai komitmen dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.
"Hal itu, juga sejalan dengan mandat Permendikbudristek Nomor 30/2021 yang ditindaklanjuti lewat Surat Edaran LLDIKTI Wilayah VI Nomor: 126/LL6/DT.02.05/2023 tentang Pembentukan Satgas PPKS di lingkungan perguruan tinggi," kata Pelaksana tugas (Plt) Wakil Rektor I Achmad Hilal Madjdi saat pelantikan Satgas PPKS di ruang seminar lantai IV Gedung Rektorat di Kudus, Jawa Tengah, Senin.
Sementara itu, Ketua Panitia Seleksi Satgas PPKS UMK Rianto Wibowo mengungkapkan, dari pihak panitia sangat menghargai kesiapan rekan-rekan dosen dan mahasiswa yang bersedia menyiapkan waktu dan tenaga untuk menjadi satgas.
Tugas mereka, kata dia, cukup sensitif, berisiko serta tidak mudah.
"Kepada para satgas, kuatkan hati dan tekad untuk melindungi keluarga UMK dari segala tindak kekerasan seksual yang tentunya akan mengganggu stabilitas kehidupan kampus," ujarnya.
Marsatana Tartila Tristy yang ditunjuk sebagai ketua Satgas PPKS menjelaskan bahwa satgas PPKS sadar bahwa kekerasan seksual adalah masalah serius yang dapat merusak kesejahteraan fisik, emosional, dan psikis para korban.
Oleh karena itu, kata dia, Satgas PPKS hadir sebagai respons nyata dan tekad yang kuat untuk membantu memberantas masalah yang tidak dapat lagi diabaikan tersebut.
"Pencegahan dan penanganan kekerasan seksual bukanlah tugas yang dapat dilakukan seorang diri, melainkan upaya kolaboratif yang melibatkan semua lapisan masyarakat," ujarnya.
Pihaknya bersama anggota yang dilantik berkomitmen mengajak seluruh anggota Satgas PPKS serta semua civitas academica UMK untuk bekerja sama menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan penghargaan terhadap martabat setiap individu.
"Melalui upaya kolaboratif ini, diharapkan akan mampu menciptakan perubahan nyata dan suasana akademik yang nyaman serta terhindar dari kekerasan seksual di lingkungan Universitas Muria Kudus. Mari bersama-sama berkomitmen, bekerja keras, dan memberikan yang terbaik bagi civitas academica UMK dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual," ujarnya.