Kudus (ANTARA) - Universitas Muria Kudus (UMK) menyambut positif adanya program magang nasional yang digagas pemerintah untuk memberikan kesempatan bagi lulusan perguruan tinggi meningkatkan kompetensinya di dunia kerja melalui pengalaman langsung di perusahaan.
"Kami sangat mendukung, karena mampu memperkuat keterampilan lulusan dan memperpendek masa tunggu kerja setelah wisuda," kata Rektor Universitas Muria Kudus Prof Dr Darsono di Kudus, Jumat.
Selama ini, kata dia, pihaknya menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kemungkinan pengalaman kerja lulusan UMK juga cukup bagus. Tetapi, dengan adanya dukungan dari pemerintah melalui magang nasional ini dimungkinkan ada daya tarik dari mahasiswa, terutama yang fresh graduate untuk ikut.
Sementara program magang tersebut, kata dia, informasinya peserta magang juga diberi perlindungan, mulai dari uang saku, jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek), hingga jaminan keselamatan kerja selama mengikuti magang di berbagai perusahaan.
Ia mengatakan UMK siap menjalin kemitraan jika nantinya ada semacam partner, karena sangat membantu generasi muda yang baru lulus perguruan tinggi. Meskipun hingga saat ini belum mendapatkan informasi resmi dari pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
"Program tersebut diharapkan mampu menurunkan lama waktu tunggu lulusan mendapatkan pekerjaan. Selama ini lulusan UMK rata-rata bekerja dalam waktu kurang dari tiga bulan setelah wisuda, meskipun sebagian besar melakukan wira usaha," ujarnya.
Selain mendukung kompetensi lulusan, dia menilai program tersebut merupakan strategi pemerintah dalam mengantisipasi meningkatnya angka pengangguran di tengah bonus demografi.
"Ketika angkatan usia produktif meningkat, sementara lapangan kerja tidak sebanding, akan muncul akumulasi pengangguran. Program ini bisa menjadi solusi strategis agar potensi bonus demografi bisa dimanfaatkan secara maksimal," ujarnya.
Kampus UMK setiap tahun meluluskan antara 2.000 hingga 2.500-an mahasiswa. Sedangkan mahasiswa yang mengikuti wisuda ke-75 yang berlangsung 22–23 Oktober 2025, tercatat 1.566 wisudawan dari program pascasarjana dan enam fakultas di lingkungan UMK.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kabupaten Kudus Catur Widiyatno mengakui pihaknya belum menerima laporan resmi terkait program magang nasional.
"Mungkin program tersebut ditangani langsung oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Sehingga, ketika ada masyarakat yang menanyakan hal tersebut kami belum bisa memberikan informasinya secara akurat," ujarnya.
Baca juga: UMK Latih pemuda desa kuasai pemasaran digital untuk dongkrak UMKM

