Guru penggerak isi 55 jabatan kepala sekolah di Pati
Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, bakal mengoptimalkan program guru penggerak untuk mengisi kekosongan 55 jabatan kepala sekolah yang saat ini masih kosong.
"Saat ini di Kabupaten Pati masih kekurangan kepala sekolah, sehingga perlu ada upaya pengisian jabatan kepala sekolah. Bersyukur ada program guru penggerak sehingga bisa dioptimalkan untuk pengisian kekosongan jabatan tersebut," kata Penjabat Bupati Pati Henggar Budi Anggoro saat memberikan pemaparan terkait percepatan Merdeka Belajar di Ruang Joyokusumo Setda Pati, Selasa.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati Paryanto mengatakan bahwa hingga bulan Mei 2023 terdapat 55 jabatan kepala sekolah negeri yang kosong.
"Kami berharap dengan lulusnya guru penggerak dapat mengisi kekosongan jabatan tersebut," ujarnya.
Nantinya, kata dia, guru penggerak akan diprioritaskan untuk ditempatkan sebagai kepala sekolah.
Sementara itu, Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Santi Ambarrukmi berharap kelulusan guru penggerak angkatan ke-5 ini dapat mengisi kekosongan kursi kepala sekolah.
"Kami berharap ada pemanfaatan bahwa guru penggerak dapat memimpin di sekolah seperti tujuan awal program tersebut dibentuk," ujarnya.
Santi Ambarrukmi menambahkan sebagai agen perubahan untuk menyongsong pelaksanaan kurikulum merdeka belajar ini, peran guru penggerak sebagai kepala sekolah akan sangat vital.
"Guru penggerak di Kabupaten Pati menjadi penting untuk transformasi pendidikan yang serba cepat ini. Sehingga perlu ada orang orang yang melihat untuk jangka panjang ke depan terkait pendidikan," ujarnya.
"Saat ini di Kabupaten Pati masih kekurangan kepala sekolah, sehingga perlu ada upaya pengisian jabatan kepala sekolah. Bersyukur ada program guru penggerak sehingga bisa dioptimalkan untuk pengisian kekosongan jabatan tersebut," kata Penjabat Bupati Pati Henggar Budi Anggoro saat memberikan pemaparan terkait percepatan Merdeka Belajar di Ruang Joyokusumo Setda Pati, Selasa.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati Paryanto mengatakan bahwa hingga bulan Mei 2023 terdapat 55 jabatan kepala sekolah negeri yang kosong.
"Kami berharap dengan lulusnya guru penggerak dapat mengisi kekosongan jabatan tersebut," ujarnya.
Nantinya, kata dia, guru penggerak akan diprioritaskan untuk ditempatkan sebagai kepala sekolah.
Sementara itu, Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Santi Ambarrukmi berharap kelulusan guru penggerak angkatan ke-5 ini dapat mengisi kekosongan kursi kepala sekolah.
"Kami berharap ada pemanfaatan bahwa guru penggerak dapat memimpin di sekolah seperti tujuan awal program tersebut dibentuk," ujarnya.
Santi Ambarrukmi menambahkan sebagai agen perubahan untuk menyongsong pelaksanaan kurikulum merdeka belajar ini, peran guru penggerak sebagai kepala sekolah akan sangat vital.
"Guru penggerak di Kabupaten Pati menjadi penting untuk transformasi pendidikan yang serba cepat ini. Sehingga perlu ada orang orang yang melihat untuk jangka panjang ke depan terkait pendidikan," ujarnya.