Semarang (ANTARA) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang memberikan pembekalan umum Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), Kuliah Kerja Nyata Mandiri Misi Khusus (KKN-MMK), dan KKN Mandiri Inisiatif Terprogram 16 (KKN-MIT).
Pembekalan dilaksanakan di Ruang Theater Gedung K.H. Sholeh Darat pada Rabu dan Kamis (21-22/6/2023). Kegiatan ini diikuti oleh 49 Mahasiswa KKN PPM, 150 Mahasiswa KKN MMK dan KKN MIT 16 sebanyak 2160 mahasiswa.
Acara dibuka oleh Ketua LP2M UIN Walisongo Semarang Dr. H. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag.
KKN PPM bertujuan agar mahasiswa mampu meningkatkan perekonomian di masing-masing daerah serta fokus pada pengembangan dan peningkatan di bidang keagamaan(moderasi beragama), ekonomi, sosial budaya dan struktur. Mahasiswa KKN PPM akan diterjunkan ke 5 Daerah penjuru Nusantara. Pembekalan diberikan oleh Dr. Khoirotin Nisa, M.H. dan mahasiswa alumni KKN Nusantara dari Bali dan Papua.
Sedangkan KKN MMK berbasis program studi Ilmu Hukum, Biologi, Fisika, Bimbingan Penyuluh Islam, Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Moderasi Beragama berkolaborasi dengan UHN I Bagus Sugriwa Denpasar Bal.
Turut hadir pula Dr. Mokh Syaroni, M.Ag sekertaris LP2M UIN Walisongo, Dr. Muhammad Hanif,M.Hum. dari UIN Salatiga dan Muhammad Baharudin Iqbal,S.Sos. Koordinator KKM MMK Tambakrejo. Sedangkan dalam pembekalan KKN MIT ke 16 disampaikan KKN Ini proses dari program perkuliahan.
Ketua LP2M Uin Walisongo Semarang Dr. H. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag. menyampaikan
“KKN PPM akan berlangsung dari 10 Juni hingga 25 Agustus 2023, diikuti Sebanyak 49 mahasiswa KKN ini berasal dari 8 fakultas yang ditempatkan kelima kota berbeda (Tana Toraja, Palangkaraya, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bandung)."
“Pembekalan KKN ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan dan meningkatkan nilai kepribadian dan daya saing Nusantara. Mahasiswa juga dibekali dengan materi tentang pengenalan tempat KKN, filosofi KKN, program KKN dan membuat program pengabdian", katanya.
Solkhah Mufrikhah,M.Si. Menyampaikan
“Memahami moderasi beragama sangat penting sebagai bentuk pemahaman jika perbedaan akan selalu ada namun harus memiliki tujuan yang sama. Berbeda adalah hal yang wajar dan biasa. Perlu untuk saling mengenal, saling memahami, saling bertoleransi dan saling bekerjasama. KKN ini mengajarkan betapa pentingnya bekerja sama dan menjaga kekompakan. Selain itu di KKN Misi Khusus mengajak masyarakat agar dapat bijak menggunakan media sosial. Serta memanfaatkannya untuk membantu UMKM melalui digital pemasaran serta memperkenalkan potensi desa."
Dari pembekalan ini diakhiri dengan sharing session dari alumni KKN PPM, KKN MMK menceritakan bagaimana pengalaman mereka ketika KKN di posko mereka masing-masing dengan harapan mahasiswa lebih bisa berkontribusi melakukan pengabdian untuk masyarakat. ***

