Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Jamal Wiwoho meminta guru besar terus produktif berkarya melalui berbagai kajian riset yang berkualitas.
"Harapannya dari kajian dan riset tersebut dapat memberikan solusi strategis bagi penyelesaian problematika masyarakat, sekaligus dapat meningkatkan Indeks UNS di tingkat internasional," katanya pada pengukuhan guru besar di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Dengan demikian diharapkan keberadaan guru besar dapat terus berkolerasi positif dengan kemajuan dan menjadi penentu kualitas perguruan tinggi yang dibangun.
Ia juga berharap agar sejawat guru besar UNS tidak berubah menjadi santai atau loyo setelah memperoleh jabatan guru besar.
"Namun jadilah guru besar yang produktif membimbing mahasiswa dan dosen juniornya, menulis buku, meneliti, menghasilkan karya ilmiah bereputasi, menghasilkan inovasi maupun teknologi yang bermutu, yang bermanfaat, dan mengangkat harkat martabat dirinya, universitas, dan Bangsa Indonesia," katanya.
Sementara itu keempat guru besar yang dikukuhkan yakni Agung Nur Probohudono, Sri Widoretno, Eka Handayanta, dan Cicilia Dyah Sulistyaningrum Indrawati. Menurut dia, penambahan beberapa guru besar tersebut makin memantapkan optimisme baru UNS untuk mengejar target 10 persen jumlah profesor.
"Apalagi UNS memiliki banyak dosen dengan jabatan Lektor Kepala yang setidaknya berpotensi besar untuk menambah banyak jumlah guru besar," katanya.
Ia mengatakan saat ini dunia sedang menghadapi ancaman berbagai krisis dalam skala global, diantaranya energi, pangan, ekonomi, dan ancaman pemanasan global.
"Sehingga kondisi ini menuntut peran serta para akademisi, termasuk guru besar, untuk berkontribusi melalui kekuatan risetnya. Sinergi dan kolaborasi keilmuan para guru besar diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi kemaslahatan bangsa," katanya.