Mbak Ita ingatkan netralitas PPS di Kota Semarang
Semarang (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengingatkan anggota panitia pemungutan suara (PPS) bersikap netral untuk menyukseskan gelaran Pemilihan Umum 2024.
"Tahun 2023 ini pastinya sudah jadi tahun politik. Tahun yang ada pertaruhan bagi semua (calon, red.) untuk berlomba menjadi yang terbaik," katanya saat Pelantikan Anggota PPS untuk Pemilu 2024 di Semarang, Selasa.
Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 8 Tahun 2022 disebutkan bahwa PPS adalah panitia yang dibentuk KPU kabupaten/kota untuk menyelenggarakan Pemilu dan Pemilihan 2024 di tingkat kelurahan/desa.
Ita, sapaan akrab Hevearita mengatakan bahwa konstelasi politik yang terjadi mendekati pelaksanaan pemilu akan sangat tinggi sehingga diperlukan peran PPS untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
"Apalagi, nanti saat kampanye, kurang lebih tiga bulan. Jadi, sebelum tanggal 14 Februari 2024 (Pemilu 2024) itu konstelasi politik akan semakin panas. Jadi, diperlukan 'panjenengan' bagaimana untuk bisa netral," katanya.
Menurut dia, PPS bertanggung jawab untuk memastikan hajatan akbar pesta demokrasi di Indonesia berjalan dengan lancar sesuai tupoksi yang sudah diatur dalam regulasi.
"Ini (agenda pemilu, red.) semakin ke sini bukan semakin longgar, tetapi justru semakin padat. Nanti, ada mulai caleg (calon anggota legislatif, red.) mendaftar," katanya.
Seiring dengan itu, Ita mewanti-wanti anggota PPS untuk tetap menjaga kesehatan agar kejadian bertumbangnya petugas pemilihan pada Pemilu 2019 tidak terulang kembali.
"Panjenengan harus sehat karena setahun itu pasti melakukan kegiatan yang mungkin enggak akan punya waktu senggang. Tentunya, yang penting adalah mulai menjaga kesehatan," katanya.
Ita mengingatkan banyak petugas penyelenggara pemilu tahun 2019 yang sakit dan tak sedikit meninggal dunia karena kelelahan sehingga jangan sampai terulang kembali pada Pemilu 2024 yang berlangsung serentak.
"Kami ingin saat pemilu nanti akan berjalan dengan lancar, aman, sukses, luber (langsung, umum, bebas, rahasia), dan jurdi (jujur dan adil)," kata Ita.
"Tahun 2023 ini pastinya sudah jadi tahun politik. Tahun yang ada pertaruhan bagi semua (calon, red.) untuk berlomba menjadi yang terbaik," katanya saat Pelantikan Anggota PPS untuk Pemilu 2024 di Semarang, Selasa.
Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 8 Tahun 2022 disebutkan bahwa PPS adalah panitia yang dibentuk KPU kabupaten/kota untuk menyelenggarakan Pemilu dan Pemilihan 2024 di tingkat kelurahan/desa.
Ita, sapaan akrab Hevearita mengatakan bahwa konstelasi politik yang terjadi mendekati pelaksanaan pemilu akan sangat tinggi sehingga diperlukan peran PPS untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
"Apalagi, nanti saat kampanye, kurang lebih tiga bulan. Jadi, sebelum tanggal 14 Februari 2024 (Pemilu 2024) itu konstelasi politik akan semakin panas. Jadi, diperlukan 'panjenengan' bagaimana untuk bisa netral," katanya.
Menurut dia, PPS bertanggung jawab untuk memastikan hajatan akbar pesta demokrasi di Indonesia berjalan dengan lancar sesuai tupoksi yang sudah diatur dalam regulasi.
"Ini (agenda pemilu, red.) semakin ke sini bukan semakin longgar, tetapi justru semakin padat. Nanti, ada mulai caleg (calon anggota legislatif, red.) mendaftar," katanya.
Seiring dengan itu, Ita mewanti-wanti anggota PPS untuk tetap menjaga kesehatan agar kejadian bertumbangnya petugas pemilihan pada Pemilu 2019 tidak terulang kembali.
"Panjenengan harus sehat karena setahun itu pasti melakukan kegiatan yang mungkin enggak akan punya waktu senggang. Tentunya, yang penting adalah mulai menjaga kesehatan," katanya.
Ita mengingatkan banyak petugas penyelenggara pemilu tahun 2019 yang sakit dan tak sedikit meninggal dunia karena kelelahan sehingga jangan sampai terulang kembali pada Pemilu 2024 yang berlangsung serentak.
"Kami ingin saat pemilu nanti akan berjalan dengan lancar, aman, sukses, luber (langsung, umum, bebas, rahasia), dan jurdi (jujur dan adil)," kata Ita.