Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyalurkan bantuan logistik untuk warga terdampak banjir yang melanda sejumlah desa di wilayah itu.
"Hari ini kami menyalurkan bantuan logistik untuk warga terdampak banjir, salah satunya di Desa Grujugan, Kecamatan Kemranjen," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Andi Risdianto di Purwokerto, Banyumas, Selasa.
Selain Desa Grujugan, kata dia, Desa Sirau (Kecamatan Kemranjen) dan Nusadadi (Kecamatan Sumpiuh) juga terdampak banjir.
Akan tetapi, lanjut dia, banjir di Desa Nusadadi hanya menggenangi area persawahan dan saat ini genangannya berangsur surut.
"Kami akan terus memantau perkembangan banjir, khususnya di Desa Grujugan mengingat tinggi genangan air mengalami peningkatan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banyumas Andi Risdianto mengatakan tinggi genangan air pada titik terendah di Desa Grujugan yang merupakan daerah cekungan, saat ini telah mencapai 90 centimeter.
Selain itu, kata dia, warga Dusun Pacar Malang di Desa Sirau terisolasi akibat genangan banjir di wilayah tersebut.
"Aliran air saat ini mengarah ke Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, tetapi tidak sampai ke pemukiman, hanya menggenangi area persawahan," katanya.
Menurut dia, jumlah pengungsi ada 4 keluarga terdiri atas 13 jiwa warga Desa Grujugan yang mengungsi ke rumah-rumah saudara mereka.
"Saat ini kami sedang mendirikan peralatan radio komunikasi untuk koordinasi antarpetugas di lokasi bencana banjir," katanya.
Ia mengatakan bencana banjir tersebut sebenarnya sudah terjadi di Desa Sirau sejak tanggal 28 November akibat luapan Kali Tipar dan Kali Afur saat hujan lebat.
Sejak kejadian tersebut, kata dia, BPBD Kabupaten Banyumas menetapkan status siaga darurat banjir.
Genangan banjir meluas ke sejumlah desa di Kecamatan Kemranjen dan Sumpiuh, akibat hujan lebat yang terjadi sejak Minggu (1/12) siang hingga Senin (2/12) pagi.