Proyek Jembatan Wonosoco tak hambat irigasi
Kudus, Jawa Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memastikan proyek pembangunan jembatan di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, yang menjadi penghubung desa dengan dana bantuan Gubernur Jateng senilai Rp3,877 miliar tidak mengganggu saluran irigasi persawahan.
"Jembatan baru yang menghubungkan Desa Berugenjang dengan Desa Wonosoco (Kecamatan Undaan) sejauh ini memang tidak menimbulkan permasalahan di masyarakat. Termasuk penggelontoran air irigasi saat masa tanam pertama ini," kata Bupati Kudus Hartopo di sela meninjau proyek pembangunan jembatan penghubung Desa Berugenjaang-Wonosoco di Kudus, Senin.
Untuk itu, kata dia, petani tidak perlu khawatir karena dipastikan air sampai ke bawah. Sedangkan, pembangunan jembatan dipastikan dapat selesai tepat sesuai jadwal.
Terkait percepatan pembangunan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arief Budi Siswanto menambahkan pekerjaan di lokasi proyek memang sepi, namun pekerja tetap melanjutkan pekerjaannya dengan melakukan perakitan di tempat lain.
"Pembangunan jembatan penghubung Desa Berugenjang-Wonosoco ini tidak ada kendala berarti dan ditargetkan selesai tepat waktu. Sehingga tidak perlu melakukan ada percepatan pembangunan karena sudah sesuai penjadwalan ulang, target selesai 9 Desember 2022," ujarnya.
Untuk saat ini, imbuh dia, jembatan yang nantinya dibangun dengan lebar 5,4 meter dan panjang 12 meter itu masih tahap abutment (kepala jembatan), sedangkan progresnya 15-17 persen.
Meskipun ada pembangunan jembatan, kata dia, berbagai upaya dilakukan Dinas PUPR untuk melaksanakan pekerjaan agar aliran air irigasi tetap dapat digunakan petani karena memasuki musim tanam pertama.
"Nanti. akan dilakukan pengurasan atau pembendungan air (kisdam). Sehingga nantinya tidak ditambak, tetapi semacam pompanisasi," ujarnya.
Proyek yang dibangun dari alokasi anggaran bantuan gubernur itu dikerjakan dalam waktu 150 hari yang pengerjaannya dimulai 13 Juli hingga 9 Desember 2022.
"Jembatan baru yang menghubungkan Desa Berugenjang dengan Desa Wonosoco (Kecamatan Undaan) sejauh ini memang tidak menimbulkan permasalahan di masyarakat. Termasuk penggelontoran air irigasi saat masa tanam pertama ini," kata Bupati Kudus Hartopo di sela meninjau proyek pembangunan jembatan penghubung Desa Berugenjaang-Wonosoco di Kudus, Senin.
Untuk itu, kata dia, petani tidak perlu khawatir karena dipastikan air sampai ke bawah. Sedangkan, pembangunan jembatan dipastikan dapat selesai tepat sesuai jadwal.
Terkait percepatan pembangunan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arief Budi Siswanto menambahkan pekerjaan di lokasi proyek memang sepi, namun pekerja tetap melanjutkan pekerjaannya dengan melakukan perakitan di tempat lain.
"Pembangunan jembatan penghubung Desa Berugenjang-Wonosoco ini tidak ada kendala berarti dan ditargetkan selesai tepat waktu. Sehingga tidak perlu melakukan ada percepatan pembangunan karena sudah sesuai penjadwalan ulang, target selesai 9 Desember 2022," ujarnya.
Untuk saat ini, imbuh dia, jembatan yang nantinya dibangun dengan lebar 5,4 meter dan panjang 12 meter itu masih tahap abutment (kepala jembatan), sedangkan progresnya 15-17 persen.
Meskipun ada pembangunan jembatan, kata dia, berbagai upaya dilakukan Dinas PUPR untuk melaksanakan pekerjaan agar aliran air irigasi tetap dapat digunakan petani karena memasuki musim tanam pertama.
"Nanti. akan dilakukan pengurasan atau pembendungan air (kisdam). Sehingga nantinya tidak ditambak, tetapi semacam pompanisasi," ujarnya.
Proyek yang dibangun dari alokasi anggaran bantuan gubernur itu dikerjakan dalam waktu 150 hari yang pengerjaannya dimulai 13 Juli hingga 9 Desember 2022.