Ryan Charland, Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia menjelaskan di masa pandemi, Manulife Indonesia semakin menggalakkan digitalisasi dan memastikan para tenaga pemasar untuk tetap memberikan layanan melalui nonface to face.
Untuk layanan customer service, kata Ryan, Manulife tetap berupaya melakukan pelayanan kepada nasabah dengan cara yang berbeda tanpa harus bertatap muka.
"Kerja sama yang kuat antartim Manulife Indonesia, baik karyawan maupun tenaga pemasar membuat upaya memenuhi kebutuhan nasabah dan bisnis tetap berjalan dengan baik meskipun dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi," katanya.
Menurut Ryan, mendengarkan saran maupun kritik dari para nasabah adalah salah satu faktor penting dalam menjalankan bisnis Perusahaan.
Secara berkala, Manulife Indonesia mengadakan pertemuan secara virtual dengan para nasabah dan mendengarkan keluhan-keluhan mereka untuk menjadikan layanan perusahaan semakin hari semakin baik ke depannya.
Survei Manulife Asia Care menunjukkan 300 responden di Indonesia sejak pandemi beralih dari belanja secara offline ke online (65 persen), menggunakan layanan online seperti pembayaran, belanja dan pengiriman makanan (71 persen) dan khususnya menggunakan media online untuk mencari berita dan bersosialisasi (keduanya sebesar 69 persen).
Ryan menyebutkan Manulife Indonesia memberikan layanan yang lebih optimal terutama di era pandemi dengan memaksimalkan sejumlah langkah efektif yang sudah ada, seperti memanfaatkan layanan nonface to face untuk nasabah; memperluas aplikasi digital untuk nasabah untuk memudahkan mereka dalam mengakses layanan kami, seperti submit klaim, cek polis melalui MiAccount.
Selain itu bekerja sama dengan platform untuk memperluas jangkauan nasabah seperti dengan Halodoc, nasabah korporasi Manulife dapat memanfaatkan layanan ini untuk cek kondisi kesehatan mereka di aplikasi tersebut.
Manulife Indonesia, tambah Ryan, berharap lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang mulai sadar akan pentingnya asuransi dan saat ini ada lebih dari 2 juta nasabah di seluruh Indonesia.
Nana mengakui mudahnya mengajukan klaim saat ayahnya yang juga nasabah Manulife meninggal 2019 dan dengan bantuan teman proses klaim berlangsung cepat.
Kemudahan tersebut menjadikan Nana dan keluarga yang sempat tidak percaya dan trauma dengan asuransi menjadi sadar bahwa berasuransi membantu menjadikan hari demi hari lebih baik dari berbagai risiko tak terduga.
Hal sama disampaikan Santi yang tidak pernah membayangkan kehilangan suami karena COVID-19 dan harus membesarkan 2 anaknya.
Santi bersyukur karena alm suaminya melindungi diri untuk masa depan keluarganya dengan memiliki asuransi jiwa dan dirinya menerima sejumlah uang pertanggungan (UP) atas kehilangan suaminya dan dirinya menyisihkan UP yang ia terima untuk membeli asuransi jiwa bersama Manulife yaitu Primajaga 100.
Manulife pun memberikan apresiasi kepada Santi berupa keringanan pembayaran premi selama 1 tahun.
Komentar