New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street bertumbangan pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), dengan Dow ditutup pada posisi terendah yang terakhir terlihat pada akhir Juli, ketika kasus virus corona melonjak secara global dan investor khawatir tentang kemungkinan pemilihan presiden AS akan dipertentangkan minggu depan.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 943,24 poin atau 3,43 persen, menjadi ditutup pada 26.519,95 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 119,65 poin atau 3,53 persen, menjadi berakhir di 3.271,03 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup merosot 426,48 poin atau 3,73 persen menjadi 11.004,87 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 jatuh, dengan sektor teknologi dan energi masing-masing anjlok 4,33 persen dan 4,22 persen, memimpin kerugian.
Indeks Volatilitas CBOE, yang secara luas dianggap sebagai pengukur ketakutan terbaik di pasar saham, melonjak 20,78 persen menjadi 40,28.
Pergerakan pasar terjadi ketika infeksi COVID-19 terus melonjak di Amerika Serikat. Kasus harian nasional telah meningkat rata-rata 71.832 selama seminggu terakhir, menurut analisis data CNBC dari Universitas Johns Hopkins.
Lebih dari 8,8 juta kasus COVID-19 telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan jumlah kematian mencapai 227.000 pada Rabu sore (28/10/2020), menurut penghitungan oleh universitas.
Investor juga khawatir dengan pembatasan COVID-19 yang semakin intensif di Eropa dan kemungkinan konsekuensi ekonominya.
"Ketidakpastian tentang pembatasan mobilitas terkait COVID-19 dan politik AS berarti kita akan memperkirakan volatilitas tetap tinggi untuk keseimbangan tahun ini," kata kepala investasi di UBS Global Wealth Management Mark Haefele dalam sebuah catatan.