"Ini menyemangati petani, mudah-mudahan bisa membantu dan membuat ekonomi petani tembakau bergulir saat musim panen ini," kata Ganjar Pranowo usai berkunjung di perusahaan rokok PT Djarum dan PT Gudang Garam di Kabupaten Temanggung, Selasa.
Menurut dia, kepastian pembelian tembakau hasil panen tersebut sangat penting bagi petani, apalagi banyak petani tembakau yang juga terdampak pandemi COVID-19.
Baca juga: Bupati Temanggung minta pabrik rokok revisi harga tembakau
"Petani-petani inilah yang harus kita bantu dan bela agar di masa pandemi ini, mereka bisa ditolong. Saya terima kasih karena perusahaan-perusahaan sudah membeli, dan ini membuat nafas petani menjadi lebih panjang, cicilannya terbayar," ujarnya.
Saat berkunjung di perusahaan rokok PT Djarum Temanggung, Ganjar tidak menemukan proses jual beli sebab pabrik itu baru dibangun dan belum beroperasi secara penuh, namun pihak manajemen berjanji akan membeli tembakau dari petani saat memulai aktivitasnya pada awal pekan depan.
"Ini (pabrik) baru Pak, jadi belum beroperasi. Kami baru akan memulai aktivitas untuk membeli tembakau dari petani pada pekan depan," kata Hoegiyono selaku Senior Manager PT Djarum Temanggung.
Biasanya, lanjut dia, PT Djarum juga rutin membeli tembakau dari petani Temanggung dan sekitarnya. Bahkan tiap panen tiba, lebih dari 6.000 ton tembakau petani dibelinya.
Ratusan petani dengan truk penuh muatan tembakau, antre untuk menjual hasil kerjanya kepada perusahaan rokok itu.
"Pembelian kami setiap musim dari petani cukup tinggi. Tak hanya dari Temanggung, tapi juga dari daerah lain seperti Wonosobo, Kendal, dan lainnya. Biasanya setiap musim panen kami membeli sampai 20.000 ton tembakau dari petani," kata perwakilan PT Gudang Garam Temanggung, Tjhin Tjong Giong.
Kendati demikian pada tahun ini, ia mengatakan ada sedikit pengurangan pembelian tembakau akibat dampak pandemi COVID-19, namun jumlahnya tidak terlalu besar.
"Ya memang ada pengurangan tapi sedikit, karena kondisinya saat ini seperti ini. Meski begitu, harga tetap terjamin karena tembakau itu harganya sesuai kualitasnya," ujar Tjin Tjong Giong.(LHP)
Baca juga: Ribuan petani bakal "ngluruk" ke Jakarta tuntut pengaturan impor tembakau