Hari Batik, PLN bantu peralatan di Kampung Batik Semarang
Semarang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Jateng-DIY dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober, memberikan bantuan dari program corporate social responsibility (CSR) berupa peralatan membatik di Kampung Batik Semarang, Kelurahan Rejomulyo yang diterima oleh Paguyuban Batik Sekar Kananga, Rabu.
Hadir dalam kesempatan tersebut Manager PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Jateng dan DIY Hamsyah Tri Rohadi, Manager Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jateng dan DIY, Kepala Perindustrian Kota Semarang Mustoha, serta jajaran Forkompimda Kota Semarang.
"Melalui program PLN Peduli ini, kami ingin mengembangkan Kampung Batik Semarang untuk menjadi lokasi destinasi wisata unggulan, sehingga harapannya nanti akan membantu perekonomian warga. Harapannya bantuan ini juga dapat mendukung kegiatan pengembangan Kampung Batik, sehingga budaya batik tetap terjaga kelestariannya," kata Hamsyah.
Hamsyah mengatakan bantuan peralatan batik tersebut sebenarnya merupakan rangkaian dari sejumlah kegiatan lainnya dalam memperingati Hari Batik Nasional dan PLN juga telah memberikan pelatihan dan sertifikasi di Kampung Batik Semarang sejak 2017, selain bantuan lain berupa penataan lingkungan dan sarana di Kampung Batik Semarang, pengecatan dinding, serta bantuan ke PAUD setempat.
Kepala Perindustrian Kota Semarang Mustohar memberikan apresiasi kepada PLN dan momentum Hari Batik Nasional merupakan prestasi yang luar biasa karena lewat kearifan bangsa tersebut lahir karya yang telah mendapatkan legitimasi, pengakuan, serta apresiasi mancanegara melalui UNESCO.
"Suatu karya yang akbar tidak bisa diwujudkan sendiri, tetapi perlu kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pihak. Kampung Batik ini bisa berkembang karena peran PLN dan untuk itu, melalui kesempatan ini, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PLN," kata Mustohar.
Mustohar menyebutkan hampir semua dari 177 kelurahan di Kota Semarang saat ini tengah digali potensi masyarakat daerah setempat dengan menampilkan keunggulan di setiap wilayah kelurahan, dan di Kelurahan Rejomulyo unggul dengan namanya kampung tematiknya adalah Kampung Batik.
Ketua Panitia Penyelenggara Eko Hariyanto mengatakan sebenarnya Kota Semarang mempunyai talenta serta bakat yang lebih unggul dari kota-kota lainnya.
Selain penyerahan bantuan, dalam kesempatan tersebut juga dimeriahkan dengan lomba lukisan dinding (mural) dan membantik massal pada kain sepanjang 100 meter.
Hadir dalam kesempatan tersebut Manager PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Jateng dan DIY Hamsyah Tri Rohadi, Manager Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jateng dan DIY, Kepala Perindustrian Kota Semarang Mustoha, serta jajaran Forkompimda Kota Semarang.
"Melalui program PLN Peduli ini, kami ingin mengembangkan Kampung Batik Semarang untuk menjadi lokasi destinasi wisata unggulan, sehingga harapannya nanti akan membantu perekonomian warga. Harapannya bantuan ini juga dapat mendukung kegiatan pengembangan Kampung Batik, sehingga budaya batik tetap terjaga kelestariannya," kata Hamsyah.
Hamsyah mengatakan bantuan peralatan batik tersebut sebenarnya merupakan rangkaian dari sejumlah kegiatan lainnya dalam memperingati Hari Batik Nasional dan PLN juga telah memberikan pelatihan dan sertifikasi di Kampung Batik Semarang sejak 2017, selain bantuan lain berupa penataan lingkungan dan sarana di Kampung Batik Semarang, pengecatan dinding, serta bantuan ke PAUD setempat.
Kepala Perindustrian Kota Semarang Mustohar memberikan apresiasi kepada PLN dan momentum Hari Batik Nasional merupakan prestasi yang luar biasa karena lewat kearifan bangsa tersebut lahir karya yang telah mendapatkan legitimasi, pengakuan, serta apresiasi mancanegara melalui UNESCO.
"Suatu karya yang akbar tidak bisa diwujudkan sendiri, tetapi perlu kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pihak. Kampung Batik ini bisa berkembang karena peran PLN dan untuk itu, melalui kesempatan ini, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PLN," kata Mustohar.
Mustohar menyebutkan hampir semua dari 177 kelurahan di Kota Semarang saat ini tengah digali potensi masyarakat daerah setempat dengan menampilkan keunggulan di setiap wilayah kelurahan, dan di Kelurahan Rejomulyo unggul dengan namanya kampung tematiknya adalah Kampung Batik.
Ketua Panitia Penyelenggara Eko Hariyanto mengatakan sebenarnya Kota Semarang mempunyai talenta serta bakat yang lebih unggul dari kota-kota lainnya.
Selain penyerahan bantuan, dalam kesempatan tersebut juga dimeriahkan dengan lomba lukisan dinding (mural) dan membantik massal pada kain sepanjang 100 meter.