Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Juli 2019 mencapai 102,63 atau naik 0,29 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya.
"Kenaikan NTP dikarenakan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,70 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,41 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Kamis.
Ia memaparkan, kenaikan NTP Juli 2019 dipengaruhi oleh naiknya NTP di tiga subsektor pertanian, yaitu tanaman pangan sebesar 0,36 persen, hortikultura sebesar 0,61 persen, dan peternakan sebesar 0,67 persen.
Sementara itu, NTP di dua subsektor pertanian lainnya mengalami penurunan, yaitu tanaman perkebunan Rakyat dan perikanan, masing-masing sebesar 0,40 persen dan 0,32 persen.
"Kenaikan NTP tertinggi Juli ini terjadi di Gorontalo 1,9 persen. Sebaliknya NTP Provinsi Sumatera Selatan turun 0,96 persen," jelasnya.
Pada Juli 2019 terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,55 persen, dengan kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan.
Sedangkan, nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) nasional Juli 2019 sebesar 112,68 atau naik 0,60 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Baca juga: Sering dibodohi, petani Temanggung minta pembelian tembakau secara tunai
Berita Terkait
Dinperindag: Nilai ekspor Purbalingga tahun 2023 capai Rp2,71 triliun
Jumat, 19 April 2024 15:52 Wib
Lomban Kupatan Jepara, mengenang nilai sejarah dan budaya
Kamis, 18 April 2024 9:00 Wib
Rupiah merosot ditutup Rp16.176 per dolar AS
Selasa, 16 April 2024 15:47 Wib
Rupiah terus merosot dekati Rp16 ribu per dolar AS
Rabu, 3 April 2024 10:07 Wib
Kepala Kemenkumham Jateng paparkan 10 strategi peningkatan nilai IKPA
Kamis, 21 Maret 2024 19:54 Wib
Mewisuda 1.044 lulusan, Rektor: USM bekali enam nilai penting
Rabu, 6 Maret 2024 12:24 Wib
Nilai tukar petani secara nasional naik 2,28 persen
Senin, 4 Maret 2024 18:18 Wib
Fabio Quartararo nilai Yamaha masih perlu tingkatkan performa motor
Kamis, 22 Februari 2024 10:39 Wib