Semarang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah berupaya mengantisipasi bencana kekeringan di beberapa daerah pada saat musim kemarau sejak dini dan berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Kami telah meningkatkan koordinasi dengan semua kantor PDAM untuk bersiap menggelontorkan bantuan air bersih bagi warga yang terdampak bencana kekeringan," kata Kepala BPBD Provinsi Jateng Sudaryanto di Semarang, Kamis.
BPBD Jateng juga memastikan suplai air sejumlah waduk dan embung di beberapa daerah karena akan dimanfaatkan secara maksimal saat musim kemarau.
"Ketersediaan air di waduk dan embung harus dipastikan benar-benar mencukupi berbagai kebutuhan warga, baik itu untuk pertanian maupun kebutuhan hidup sehari-hari," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa sebanyak 360 desa di Provinsi Jateng akan mengalami kekeringan pada awal musim kemarau tahun ini.
"Prediksi kami total ada 360 desa yang akan mengalami kekeringan pada awal musim kemarau ini dan dari ratusan desa itu ada 2.056.287 jiwa dan 545.851 kepala keluarga yang terdampak," katanya.
Warga di Kabupaten Blora diperkirakan yang paling terdampak bencana kekeringan yakni sebanyak 467.166 jiwa.
Kemudian Kabupaten Pati menjadi daerah kedua yang terdampak yaitu 198.196 jiwa, Kabupaten Grobogan 159.352 jiwa, Kabupaten Brebes 139.141 jiwa, dan Kabupaten Semarang 105.000 jiwa.
Terkait dengan kondisi cuaca, ia mengakui jika hal itu tidak bisa diprediksi akan sama dengan tahun lalu.
"Karena saya kira suhu udara di tahun ini lebih panas ketimbang kondisi sebelumnya. Saya sedang koordinasikan dengan lintas sektoral supaya penanggulangan kekeringan bisa dilakukan sedini mungkin," ujarnya.