Ditemui Menhan di kediamannya, Syafii Maarif singgung HTI
Sleman (ANTARA) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersilaturahmi ke kediaman Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif di Perumahan Nogotirto II, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa.
Ryamizard yang mengenakan busana batik lengan panjang tiba di Kompleks Peruhaman Nogotirto dan masuk ke kediaman Buya Syafii pada pukul 10.04 WIB, dan mengakhiri kunjungannya sekitar pukul 11:44 WIB.
"Silaturahim dalam rangka setelah Hari Raya Idul Fitri. Silaturahim ini perintah dari Tuhan. Tidak ada masalah apa-apa, saya juga sering ke sini kok," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu saat ditanya wartawan mengenai agenda kunjungannya.
Ia menegaskan pertemuan tersebut sama sekali tidak membicarakan dinamika politik yang berkembang belakangan ini. "Tidak ada, tidak ada politik, (membicarakan) masalah agama, masalah moral," ucap dia.
Menurut Ryamizard, dalam pertemuan itu, Buya Syafii sempat membicarakan mengenai pentingnya penanaman nilai-nilai agama bagi Bangsa Indonesia agar tidak mudah terombang-ambing.
"Umat ini harus diisi agar tidak terombang-ambing. Kita isi (dengan) apa, ya ajaran agama karena kayaknya agama untuk bangsa ini harus ditanamkan terus menerus. Karena dengan agama itulah apanya, semuanya menjadi baik. Negara baik pasti ahlak dan moralnya baik, pasti negaranya baik juga," tutur dia.
HTI
Buya Syafii kemudian menambahi keterangan Ryamizard soal agama. Menurut Buya, nilai agama yang dimaksud adalah agama yang dipahami secara benar dan tidak disalahgunakan.
Kelompok radikal serta munculnya organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), menurutnya, merupakan buah dari pihak-pihak yang memahami agama secara salah. "Agama disalahgunakan banyak sekali sekarang," ujar Syafii.
Ryamizard melanjutkan dalam konteks saat ini yang dikhawatirkan adalah situasi negara yang semakin memburuk. Meski demikian, ia yakin kekhawatiran itu tidak akan terjadi, apabila seluruh pihak memahami apa yang harus dilakukan.
"Kita kan bangsa Indonesia juga, bukan bangsa lain. Semua bangsa kalau bangsa ini berantakan porak poranda, ribut-ribut, mati yang rugi kan kita juga," ujarnya.
Buya Syafii menilai kunjungan Ryamizard sangat positif. Baginya, Ryamizard merupakan sosok perajurit sejati yang tulus membela negara yang tidak terlena dengan politik.
"Walaupun teman-teman seangkatannya macam-macam, tapi dia khan tidak. Jadi yang riil prajurit ya orang-orang seperti ini. Pedomannya khan kepentingan negara. Bangsa dan negara yang diutamakan, jadi penting orang-orang seperti ini," kata Syafii.
Ryamizard yang mengenakan busana batik lengan panjang tiba di Kompleks Peruhaman Nogotirto dan masuk ke kediaman Buya Syafii pada pukul 10.04 WIB, dan mengakhiri kunjungannya sekitar pukul 11:44 WIB.
"Silaturahim dalam rangka setelah Hari Raya Idul Fitri. Silaturahim ini perintah dari Tuhan. Tidak ada masalah apa-apa, saya juga sering ke sini kok," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu saat ditanya wartawan mengenai agenda kunjungannya.
Ia menegaskan pertemuan tersebut sama sekali tidak membicarakan dinamika politik yang berkembang belakangan ini. "Tidak ada, tidak ada politik, (membicarakan) masalah agama, masalah moral," ucap dia.
Menurut Ryamizard, dalam pertemuan itu, Buya Syafii sempat membicarakan mengenai pentingnya penanaman nilai-nilai agama bagi Bangsa Indonesia agar tidak mudah terombang-ambing.
"Umat ini harus diisi agar tidak terombang-ambing. Kita isi (dengan) apa, ya ajaran agama karena kayaknya agama untuk bangsa ini harus ditanamkan terus menerus. Karena dengan agama itulah apanya, semuanya menjadi baik. Negara baik pasti ahlak dan moralnya baik, pasti negaranya baik juga," tutur dia.
HTI
Buya Syafii kemudian menambahi keterangan Ryamizard soal agama. Menurut Buya, nilai agama yang dimaksud adalah agama yang dipahami secara benar dan tidak disalahgunakan.
Kelompok radikal serta munculnya organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), menurutnya, merupakan buah dari pihak-pihak yang memahami agama secara salah. "Agama disalahgunakan banyak sekali sekarang," ujar Syafii.
Ryamizard melanjutkan dalam konteks saat ini yang dikhawatirkan adalah situasi negara yang semakin memburuk. Meski demikian, ia yakin kekhawatiran itu tidak akan terjadi, apabila seluruh pihak memahami apa yang harus dilakukan.
"Kita kan bangsa Indonesia juga, bukan bangsa lain. Semua bangsa kalau bangsa ini berantakan porak poranda, ribut-ribut, mati yang rugi kan kita juga," ujarnya.
Buya Syafii menilai kunjungan Ryamizard sangat positif. Baginya, Ryamizard merupakan sosok perajurit sejati yang tulus membela negara yang tidak terlena dengan politik.
"Walaupun teman-teman seangkatannya macam-macam, tapi dia khan tidak. Jadi yang riil prajurit ya orang-orang seperti ini. Pedomannya khan kepentingan negara. Bangsa dan negara yang diutamakan, jadi penting orang-orang seperti ini," kata Syafii.