Purwokerto (ANTARA) - Karakter seorang anak harus dibentuk sejak dini agar dapat tumbuh menjadi individu yang baik dan berbudi pekerti luhur, kata psikolog dari Metafora Consulting Therapy Training Education, Ketti Murtini.
"Sesuai teori psikologi masa emas adalah masa lima tahun pertama dari kehidupan manusia, sehingga para periode emas itu pembentukan karakter seorang anak harus sudah dimulai," katanya di Purwokerto, Jumat.
Dari situ, katanya, bisa tergambar pentingnya pendampingan orang tua kepada anak mereka sejak usia dini atau balita.
"Sifat itu bawaan, tapi kalau karakter adalah hasil dari proses pembelajaran secara terus menerus sehingga sangat penting anak usia dini mendapatkan kesempatan dan hak untuk mendapat bimbingan dan contoh dari orang tua di sekitarnya," katanya.
Hal itu, kata dia, akan menjadi dasar perilaku dan pemikiran seorang anak sepanjang hidupnya.
"Kalau tidak dibentuk sejak kecil, pembentukan karakter anak akan jauh lebih sulit dan dikhawatirkan akan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif, misalnya anak melihat contoh kekerasan pasti lama-lama akan meniru seperti itu, karena itu harus ditanamkan karakter baik sejak dini," katanya.
Pendidikan karakter yang utama, kata dia, adalah perilaku sopan santun, kejujuran, keimanan dan bisa bergaul dengan siapa saja.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kata dia, memerlukan peran keluarga sebagai wahana pertama dan utama pembentukan karakter seorang anak.
"Karakter seorang anak harus dibentuk karena tidak muncul dengan sendirinya, karena itu orang tua bertugas untuk memberi contoh dan menjadi teladan sehingga dengan berjalannya waktu anak tumbuh sebagai individu yang baik," katanya.
Kendati demikian, kata dia, selain orang tua, lingkungan terdekat, sekolah, dan pemerintah juga memiliki peran strategis untuk mendukung pendidikan karakter bagi anak.