Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Damar Prasetyono menyebutkan pendidikan karakter sebagai kebutuhan krusial anak didik dengan pelaksanaan yang bukan hanya tanggung jawab sekolah melainkan secara kolektif oleh seluruh elemen masyarakat, terutama pemerintah daerah.
"Tugas kita tugas bersama adalah memastikan bahwa setiap anak di Kota Magelang tidak hanya duduk di bangku sekolah, tetapi benar-benar tumbuh menjadi pribadi yang utuh, yaitu cerdas secara intelektual, kuat dalam karakter, dan tangguh dalam menghadapi tantangan global," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Rabu.
Ia menyampaikan hal tersebut di hadapan ribuan guru jenjang SD/MI dan SMP/MTs yang antusias mengikuti silaturahim diselenggarakan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kota Magelang di GOT Samapta, Kompleks Sanden Sport Center (SSC) Kota Magelang, Rabu.
Kegiatan ini menjadi momentum penting mempererat tali persaudaraan antartenaga pendidik di Kota Magelang, sekaligus membangun sinergi lebih kuat dalam memajukan kualitas pendidikan di daerah setempat.
Ia menjelaskan arus perubahan zaman yang cepat membuat pendidikan karakter menjadi krusial. \
Anak-anak, kata dia, bukan hanya perlu menguasai ilmu, tetapi juga harus dibekali dengan nilai-nilai moral, seperti kejujuran, empati, tanggung jawab, dan toleransi.
"Maka itu, di sini peran bapak ibu tidak sekadar mengajarkan, tetapi juga menjadi teladan dalam hal nilai, sikap, dan etika. Guru bukan hanya penyampai materi, tetapi juga penjaga moral generasi," katanya.
Pada kesempatan itu, ia mengapresiasi banyak inovasi muncul dari sekolah-sekolah di Kota Magelang, antara lain teknologi, literasi, dan pengembangan metode pembelajaran yang kreatif.
"Semua ini menjadi bukti bahwa pendidikan kita tidak stagnan, tetapi terus bergerak maju, adaptif, dan responsif terhadap perkembangan zaman. Namun, kita perlu memastikan bahwa proses belajar tidak boleh berhenti saat sudah mengajar atau sudah selesai ujian saja," katanya.