Menteri Susi: Perbanyak santap ikan, kurangi daging sapi
Jakarta (Antaranews Jateng) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan masyarakat Nusantara dapat mengurangi menyantap daging sapi dan ayam untuk kemudian lebih banyak memperbanyak konsumsi ikan yang dinilai lebih sehat.
"Sebaiknya kita mengurangi makan daging," kata Menteri Susi dalam acara peluncuran "Seafood Lovers Millenial" di Jakarta, Minggu.
Hal tersebut, ujar dia, karena animo warga di berbagai daerah di Indonesia dinilai masih rendah untuk mengonsumsi ikan.
Misalnya di Jakarta, yang menurut Menteri Kelautan dan Perikanan masih memakan ikan relatif lebih rendah dari sejumlah daerah lainnya di Tanah Air.
Padahal, Susi mengingatkan bahwa ikan memiliki kandungan gizi yang sangat kaya, termasuk di dalamnya protein dan zat omega yang sangat dibutuhkan oleh manusia, khususnya anak-anak.
Ia mengutarakan harapannya agar ke depannya, Indonesia dapat memakan ikan sebanyak bangsa Jepang.
Sebagaimana diwartakan, KKP menyatakan bahwa tingkat konsumsi ikan nasional memiliki kecenderungan yang selalu naik setiap tahun, terutama bila merujuk kepada data sepanjang lima tahun terakhir.
"Ikan merupakan sumber protein yang sangat besar, dengan makan ikan kita bisa lebih sehat dan turut serta dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa,"kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Rifky Effendi Hardijanto di Jakarta, Rabu.
KKP mengajak seluruh elemen masyarakat bukan sekedar mengkonsumi saja tapi turut serta menggerakan makan ikan menjadi suatu budaya bangsa.
Rifky memaparkan, sepanjang 5 tahun belakangan, target konsumsi ikan per kapita tahunnya selalu meningkat, yaitu tahun 2014 sebesar 38,14 kilogram (kg) per kapita, tahun 2015 sebesar 40,9 kg per kapita, tahun 2016 sebesar 43,88 kg per kapita, tahun 2017 sebesar 47,12 kg per kapita, dan tahun 2018 sebesar 50 kg per kapita per tahun tahun, sementara untuk tahun 2019, target konsumsi perikanan nasional menjadi 54,49 per kapita per tahun tahun.
Ia menyebutkan bahwa hampir pertahunnya target konsumsi ikan nasional selalu terpenuhi bahkan tidak jarang melebihi target yang ditetapkan, seperti pada tahun 2015 konsumsi ikan masyarakat mencapai 41,1 kg per kapita per tahun, berhasil melampaui yang ditargetkan sebesar 40,9 kg per kapita per tahun.
"Ini bukti kalau masyarakat kita sudah mulai sadar akan pentingnya mengkonsumsi ikan bagi kesehatan," ucapnya.
Baca juga: Terapkan perikanan berkelanjutan, Susi yakin ekspor ikan naik tahun ini
Baca juga: Konsumsi ikan digalakkan, KKP gandeng milenial
"Sebaiknya kita mengurangi makan daging," kata Menteri Susi dalam acara peluncuran "Seafood Lovers Millenial" di Jakarta, Minggu.
Hal tersebut, ujar dia, karena animo warga di berbagai daerah di Indonesia dinilai masih rendah untuk mengonsumsi ikan.
Misalnya di Jakarta, yang menurut Menteri Kelautan dan Perikanan masih memakan ikan relatif lebih rendah dari sejumlah daerah lainnya di Tanah Air.
Padahal, Susi mengingatkan bahwa ikan memiliki kandungan gizi yang sangat kaya, termasuk di dalamnya protein dan zat omega yang sangat dibutuhkan oleh manusia, khususnya anak-anak.
Ia mengutarakan harapannya agar ke depannya, Indonesia dapat memakan ikan sebanyak bangsa Jepang.
Sebagaimana diwartakan, KKP menyatakan bahwa tingkat konsumsi ikan nasional memiliki kecenderungan yang selalu naik setiap tahun, terutama bila merujuk kepada data sepanjang lima tahun terakhir.
"Ikan merupakan sumber protein yang sangat besar, dengan makan ikan kita bisa lebih sehat dan turut serta dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa,"kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Rifky Effendi Hardijanto di Jakarta, Rabu.
KKP mengajak seluruh elemen masyarakat bukan sekedar mengkonsumi saja tapi turut serta menggerakan makan ikan menjadi suatu budaya bangsa.
Rifky memaparkan, sepanjang 5 tahun belakangan, target konsumsi ikan per kapita tahunnya selalu meningkat, yaitu tahun 2014 sebesar 38,14 kilogram (kg) per kapita, tahun 2015 sebesar 40,9 kg per kapita, tahun 2016 sebesar 43,88 kg per kapita, tahun 2017 sebesar 47,12 kg per kapita, dan tahun 2018 sebesar 50 kg per kapita per tahun tahun, sementara untuk tahun 2019, target konsumsi perikanan nasional menjadi 54,49 per kapita per tahun tahun.
Ia menyebutkan bahwa hampir pertahunnya target konsumsi ikan nasional selalu terpenuhi bahkan tidak jarang melebihi target yang ditetapkan, seperti pada tahun 2015 konsumsi ikan masyarakat mencapai 41,1 kg per kapita per tahun, berhasil melampaui yang ditargetkan sebesar 40,9 kg per kapita per tahun.
"Ini bukti kalau masyarakat kita sudah mulai sadar akan pentingnya mengkonsumsi ikan bagi kesehatan," ucapnya.
Baca juga: Terapkan perikanan berkelanjutan, Susi yakin ekspor ikan naik tahun ini
Baca juga: Konsumsi ikan digalakkan, KKP gandeng milenial