Boyolali (Antaranews Jateng) - Warga di Dusun Stabelan Desa Tlogolele Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa meski Gunung Merapi kembali meletus freatik, pada Kamis siang.
Kepala Dusun Stabelan Boyolali, Maryanto, saat dikonfirmasi Antara membenarkan telah terjadi letusan dari puncak Merapi sekitar pukul 10.48 WIB.
Namun, kata Maryanto, letusan dengan mengeluarkan asap warna putih tebal menuju ke atas arat barat tidak berdampak di wilayah Dusun Stabelan.
Warga setempat hingga kini tetap tenang dan mereka melakukan aktifitas seperti biasa, tetapi mereka tetap waspada jika terjadi sesuatu secara tiba-tiba.
Berdasarkan informasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Teknologi (BPPTKG), Merapi sekitar pukul 10.48 WIB telah terjadi letusan freatik dengan durasi waktu sekitar dua menit, dan tinggi kolom ketusan mencapai sekitar 1.500 meter.
"Kondisi puncak Merapi terlihat dari Dusun Stabelan, tidak kelihatan karena tertutup awan tebal. Kondisi hingga sekarang kondusif kembali," kata Maryanto mengaku tempat tinggalnya berjarak sekitar 3,5 kilometer dari puncak Merapi.
Warga Stabelan pada saat awal-awal terjadi letusan freatik sempat panik, tetapi sekarang sudah terlihat lebih tenang. Namun, mereka diminta waspada jika sewaktu-waktu terjadi mereka langsung berkumpul di tempat penampungan sementara (TPS) yang letaknya lebih dekat dengan jalan evakuasi.
Selain itu, warga yang masuk Tim Siaga Desa juga telah meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan ronda malam secara bergantian, sehingga mereka tetap siap secara tiba-tiba untuk mengungsi.
Maryanto mengatakan pihak pemerintah juga sudah menyiapkan segala sesuatu untuk menangani warga Desa Tlogolele. BPBD telah menyiapkan di TPS antara lain peralatan dapur, logistik atau makanan, pakaian anak, tikar, terpal, dan obat-obatan.
"Kami sudah memiliki gedung TPS untuk menampung para pengungsi jika terjadi erupsi Merapi," kata Maryanto.
Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat sebelumnya telah meminta jajarannya untuk segera berkoordinasi demi kemanusiaan yang terjadi di wilayah Boyolali terutama daerah yang masuk rawan bencana.
Selain itu M Said Hidayat juga menekankan selalu waspada meningkatkan kesiapsiagaan menjadi poin penting, sekaligus selalu memantau arahan dan perkembangan dari pihak terkait atau BPPTKG.
"Kami meminta warga tetap tenang dan waspada ikuti arahan terkait perkembangan aktivitas Merapi," kata M Said.