Semarang (Antaranews Jateng) - Bank Jateng optimistis merebut kembali pangsa nasabah dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS) yang selama ini cukup banyak yang berpindah ke perbankan lain.
"Sejak 2017 sampai sekarang, setidaknya ada 20 ribuan `account` yang pindah. Itu semua PNS," kata Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jateng Hanawijaya di Semarang, Senin.
Hal tersebut diungkapkan Hanawijaya saat peresmian Kantor Bank Jateng Cabang Pembantu (KCP) Sampangan yang berlokasi di Jalan Menoreh Raya Nomor 64 Semarang, Jawa Tengah.
Menurut dia, keoptimisan itu didukung oleh program "Maribung Rebut Kembali" yang memberikan banyak kemudahan kepada PNS yang berpindah kembali, seperti bebas biaya administrasi, provisi, dan sebagainya.
"Tentunya, `pricing` kami berikan secara kompetitif dibandingkan dengan pasar. Ya, kami akan mengikuti perkembangan yang menjadi tuntutan nasabah, seperti `pricing` yang baik," katanya.
Diakuinya, jumlah nasabah dari PNS yang beralih itu memang tidak banyak, tetapi tidak boleh diabaikan, salah satunya dengan pemberian "price" dan fitur-fitur yang akan terus dibenahi.
"Kalau dihitung Januari sampai Maret 2018, sudah ada 2.300 `account` yang berpindah. Namun, sejak 2017 ada 20 ribuan `account`. Target kami, 10 ribuan `account` bisa kembali," katanya.
Untuk pangsa PNS di Bank Jateng, Hanawijaya menyebutkan sekarang ini kontribusinya di kisaran 72 persen, termasuk pensiunan, dengan "credit consumer" Rp26 triliun dari total Rp31 triliun.
Mengenai pembukaan KCP Bank Jateng Sampangan, kata dia, sebenarnya bukan KCP baru, karena KCP Sampangan sudah lama beroperasi dengan menempati kantor yang tempatnya menyewa.
"Lokasi lama (KCP Bank Jateng Sampangan, red.) sekitar 100 meter dari sini juga, namun sewa. Kalau sekarang beli. Jadi, secara `cost; atau biaya operasional lebih terukur," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan Pemerintah Kota Semarang sebagai salah satu pemegang saham mengapresiasi dengan pembukaan KCP Bank Jateng Sampangan.
"Ini merupakan inovasi, prestasi, dan gebrakan Bank Jateng agar ekonomi di Jateng, khususnya Semarang berkembang pesat. Ya, kan menunjukkan perputaran uang di Bank Jateng semakin besar," katanya.
Politikus PDI Perjuangan itu mengingatkan Bank Jateng untuk terus mengembangkan diri dan menangkap peluang-peluang yang ada, seperti kebijakan pusat untuk mengurangi peredaran uang secara tunai.
"Bisa dengan pembayaran pajak secara `online`, dan sebagainya. Ini kan bagian melakukan transaksi secara `cashless` sehingga peredaran uang secara `cash` semakin berkurang," kata Hendi, sapaan akrabnya.

