Pekalongan, Antara Jateng - Harga jahe gajah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kini hanya mencapai sekitar Rp3 ribu per kilogram atau turun 50 persen dibanding sebelumnya Rp6 ribu/ kilogram.
Petani jahe, Agus Susilo di Pekalongan, mengatakan bahwa sejak 2012 para petani di Kecamatan Paninggaran menekuni budi daya tanaman jahe gajah karena harga jualnya relatif tinggi dan mudah menjualnya.
"Akan tetapi, saat ini harga jahe gajah anjlok karena kualitas jahe tidak bagus akibat terserang penyakit," katanya.
Menurut dia, semula para petani mampu panen raya hingga mencapai Rp30 juta per hektare dengan modal produksi hanya sekitar separuh atau Rp15 juta.
"Akan tetapi, kini harga jahe gajah hanya sekitar Rp2.500/ kilogram hingga Rp3 ribu/ kg. Akibat tanaman jahe diserang penyakit maka hampir tanaman membusuk dan gagal panen," katanya.
Ia mengatakan para petani sudah menyampaikan pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Instititut Pertanian Bogor (IPB) terkait dengan serangan penyakit itu.
Tim Klinik Tanaman IPB, kata dia, telah datang ke Kecamatan Paninggaran untuk melakukan pantauan langsung di lapangan serta memeriksa tanaman cengkeh yang banyak mati di wilayah itu.
Sebelumnya, Ketua Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB, Suryo Wiyono mengatakan dari hasil pengamatan sementara ada kombinasi patogen yang menyerang tanaman cengkeh, yaitu patogen pembuluh kayu, kanker, dan penggerek batang.
"Penyakit cengkeh itu ada pola-pola yang mempengaruhinya, antara lain perubahan pola budi daya tanaman cengkeh dan kemungkinan faktor perubahan iklim," katanya.

