Tradisi mudik Lebaran pun seolah "memindahkan" kemacetan yang biasa terjadi di Jakarta dan Bandung ke sejumlah daerah meskipun pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah menyiapkan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan.
Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah, di antaranya mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengadakan mudik bersama maupun menyelenggarakan layanan angkutan sepeda motor gratis.
Akan tetapi, layanan mudik bersama dan angkutan sepeda motor gratis itu, sering kali tidak disiapkan untuk masa arus balik.
Bahkan, kadang kala pemudik tidak memanfaatkan angkutan sepeda motor pada masa arus balik karena adanya ketidaksesuaian jadwal pengiriman kendaraan dengan lama masa cuti Lebaran.
Dengan demikian, penumpukan calon penumpang pun dapat terlihat di terminal-terminal bus akibat tidak adanya armada mudik gratis yang melayani mereka kembali ke Jakarta, Bandung, dan kota-kota lainnya.
Selain itu, volume pemudik bersepeda motor pada masa arus balik dimungkinkan meningkat dibandingkan dengan masa arus mudik karena mereka tidak memanfaatkan layanan kereta api pengangkut motor gratis maupun tidak adanya layanan truk angkutan sepeda motor gratis.
"Kami berupaya mengantisipasi terjadinya penumpang saat arus balik karena tidak menutup kemungkinan pemudik yang akan menggunakan jasa bus akibat tidak adanya armada gratis untuk balik seperti halnya saat mudik," kata Kepala Terminal Bulupitu Purwokerto Hadi Suharto.
Oleh karena itu, pihaknya menyiagakan bus-bus reguler maupun cadangan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang pada masa arus balik.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dinhubkominfo) Kabupaten Banyumas, jumlah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang disiapkan di Terminal Bulupitu Purwokerto sebanyak 108 unit dan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) sebanyak 508 unit, sedangkan kendaraan cadangan utama berupa angkutan pariwisata dengan jumlah tidak terbatas.
Sementara itu, Perwira Pengendali Pos Pengamanan Pekuncen, Ajibarang, dan Wangon Inspektur Polisi Satu Sugeng Rikustomo memperkirakan jumlah pemudik bersepeda motor pada masa arus balik meningkat daripada arus mudik.
"Ini karena sepeda motor yang saat mudik diangkut truk, sebagian di antaranya dikendarai pemiliknya saat arus balik," kata dia yang juga Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Banyumas.
Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kemacetan, khususnya di ruas Ajibarang-Pekuncen, yang merupakan bagian dari jalan penghubung jalur selatan dan tengah Jateng menuju jalur pantai utara (pantura).
Terkait dengan langkah untuk mengurai kemacetan saat arus balik di jalan penghubung jalur selatan dan tengah Jateng menuju jalur pantura yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada H+3 Lebaran atau Selasa (21/7), Kepala Satlantas Polres Banyumas Ajun Komisaris Polisi Ihram Kustarto mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Brebes dan Tegal.
"Kami dari Kepolisian Resor Banyumas akan berupaya memberikan rasa aman, nyaman, dan tentunya tujuannya untuk keselamatan di mana yang pertama, tim urai sudah kita turunkan di simpul-simpul kemacetan. Kemudian yang kedua, kita melaksanakan serangkaian kegiatan rekayasa lalu lintas," katanya.
Menurut dia, rekayasa lalu lintas itu disiapkan karena jalan penghubung jalur selatan dan tengah Jateng dengan jalur pantura rawan macet, terutama di Paguyangan, Bumiayu, Prupuk, dan Klonengan.
Oleh karena itu, volume kendaraan dari arah jalur selatan dan tengah Jateng menuju jalur pantura dikurangi dengan dialihkan melalui Lumbir-Dayeuhluhur di jalur selatan Jateng menuju Bandung.
"Ini dilakukan supaya perjalanan mereka lebih cepat, nyaman, aman, dan tidak ada perlintasan kereta. Jadi saya pastikan kalau lewat Lumbir tanpa perlintasan kereta sehingga lebih cepat," kata Ihram.
Dalam hal ini, kata dia, arus kendaraan di jalur selatan Jateng dari arah timur yang hendak menuju jalur pantura akan diblokade di simpang empat Wangon, Banyumas, dan diarahkan menuju Banjar, Jawa Barat, dengan tetap melalui di jalur selatan Jateng, yakni ruas Lumbir (Banyumas) hingga Dayeuhluhur (Cilacap).
Sementara kendaraan dari arah Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, dan Magelang yang melintas di jalur tengah Jateng sesampainya di Purbalingga yang hendak ke arah pantura melalui ruas Purwokerto-Ajibarang, Banyumas, sesampainya di Purbalingga akan diarahkan menuju Randudongkal, Kabupaten Pemalang.
Menurut Ihram, tim pengurai yang diterjunkan telah disebar ke sejumlah simpul kemacetan di antara Pekuncen, Ajibarang, Wangon, dan Sumpiuh.
Bahkan, 10 orang di antara anggota tim pengurai itu merupakan wanita polisi yang telah dilatih dengan berbagai keterampilan mengendarai sepeda motor gede (moge) maupun trail dan keberadaan mereka menjadi barometer di Jateng.
Salah seorang anggota tim pengurai, Brigadir Rani Yuliati, mengaku bangga menjadi bagian dari tim Srikandi Satlantas Polres Banyumas.
"Bangga, bisa tergabung dalam tim ini, karena tidak semua polwan di tempat lain memiliki kesempatan yang kami dapatkan," katanya.
Kesigapan Personel
Kesigapan personel Satlantas Polres Banyumas dalam menangani kemacetan pada masa arus mudik dan balik lebaran sudah teruji karena ruas jalur selatan Jateng serta jalan penghubung pantura yang melintasi Kabupaten Banyumas banyak terdapat simpul kemacetan.
Bahkan, salah satu simpul kemacetan yang berlokasi di perlintasan kereta api sebidang Sumpiuh telah menjadi isu nasional karena frekuensi KA yang melintas pada masa angkutan Lebaran sehingga pintu perlintasan sering ditutup.
Akibatnya, antrean kendaraan yang terjadi sangat panjang hingga akhirnya menimbulkan kemacetan total di jalur selatan Jateng.
Akan tetapi, personel Satlantas Polres Banyumas dengan sigap berupaya mengurai kemacetan, salah satunya dengan menerjunkan tim pengurai yang menggunakan moge maupun sepeda motor trail.
Anggota tim pengurai itu tampak hilir mudik dengan mengendarai sepeda motornya sambil mengatur arus kendaraan supaya tidak ada yang menerobos jalur berlawanan arah.
Personel Satlantas lainnya segera mengarahkan sepeda motor maupun mobil pribadi yang datang dari arah barat untuk segera mengambil jalur alternatif yang sejajar dengan rel saat pintu perlintasan ditutup karena ada kereta api yang akan melintas.
Namun, ketika kemacetannya semakin parah seperti yang terjadi pada Rabu (15/7), personel Satlantas Polres Banyumas segera memblokade jalur selatan Jateng di simpang empat Buntu dan mengalihkan kendaraan kecil ke jalur lintas selatan selatan (JLSS) Jateng melalui Kroya, Kabupaten Cilacap.
Kesigapan personel Satlantas Polres Banyumas kembali diuji pada masa arus balik H+2 Lebaran atau Senin (20/7) karena terjadi kemacetan di ruas jalan penghubung jalur selatan dan tengah Jateng menuju jalur pantura.
Seluruh personel Polres Banyumas yang bertugas di Pos Pengamanan Ajibarang pun diterjunkan untuk memblokade arus kendaraan yang datang dari arah timur guna mengurai kemacetan.
Kendaraan-kendaraan dari arah Purwokerto itupun dialihkan ke jalur selatan Jateng melalui Wangon.
Sementara di simpang empat Wangon, personel Polres Banyumas memblokade arus kendaraan dari arah jalur selatan Jateng yang hendak menuju Ajibarang dan mengarahkan kendaraan-kendaraan itu tetap menyusuri jalur selatan Jateng menuju Bandung, Jawa Barat, melalui ruas Lumbir-Dayeuhluhur.
Salah seorang pemudik, Syaiful, mengatakan bahwa pada masa arus mudik dan balik Lebaran, masyarakat sangat merasakan peran polisi.
"Pada masa arus mudik dan balik Lebaran, seluruh personel kepolisian dikerahkan untuk membantu kelancaran arus lalu lintas sehingga peranan mereka sangat dirasakan masyarakat," katanya.