Beberapa penerbit termasuk Axel Springer SE dan Burda bersatu dalam 'VG Media' menuntut Google yang telah membuat artikel online mereka tersedia untuk umum.
"Harus ada kecurigaan yang memadai untuk memulai prosedur pengusutan penyalahgunaan. Tuntutan dari VG Media tidak membuktikan hal ini," Andreas Mundt, presiden Federal Cartel Office Jerman dalam pernyataan, seperti yang dikutip Reuters.
Berdasarkan undang-undang Jerman yang mulai berlaku lebih dari setahun yang lalu, penerbit dapat melarang mesin pencari dan layanan serupa untuk menggunakan artikel berita mereka di luar kutipan yang sangat singkat.
Meskipun demikian, Federal Cartel Office Jerman mengatakan ruang lingkup undang-undang tersebut belum sepenuhnya jelas.
Federal Cartel Office tetap akan memantau reaksi Google terhadap tuntutan ini dan akan meluncurkan proses anti-monopoli jika diperlukan. Demikian Reuters.
Berita Terkait
Kolaborasi Google Lens dan Canva perkaya pembelajaran prakarya rekayasa kelas XI
Kamis, 5 Desember 2024 13:46 Wib
"DevFest 2024" buka pintu inovasi teknologi di Jateng
Selasa, 3 Desember 2024 20:47 Wib
Google sediakan beasiswa bagi 10.000 lebih talenta digital Indonesia
Selasa, 4 Juni 2024 8:34 Wib
Google Cloud sebut AI bermanfaat untuk keamanan siber
Rabu, 18 Oktober 2023 8:54 Wib
Optimalkan teknologi pendidikan, Unnes gandeng Google Indonesia
Rabu, 11 Oktober 2023 23:35 Wib
Dirjen IKP : Koran bertahan selama kedepankan jurnalisme berkualitas
Rabu, 1 Februari 2023 20:52 Wib
Google luncurkan Android 13 untuk ponsel memori terbatas
Kamis, 20 Oktober 2022 11:08 Wib
Layanan Google sempat "down"
Selasa, 9 Agustus 2022 9:52 Wib