Semarang (ANTARA) - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto makan siang bersama dengan ratusan narapidana di Lapas Semarang, Jawa Tengah, Rabu.
Menteri Agus Andrianto duduk lesehan di lantai aula Joglo Ageng yang biasa digunakan untuk kunjungan napi dan keluarganya.
Sebelum memulai makan siang, Agus mempersilakan kepada warga binaan untuk memberi masukan tentang kondisi Lapas Semarang tersebut.
Beberapa napi menyampaikan kondisi serta kasus hukum yang menjeratnya hingga membawanya masuk ke dalam penjara.
Menteri meminta para warga binaan mengambil hikmah atas masa hukuman yang dijalaninya itu.
Menurut dia, upaya untuk membantu para narapidana dengan hukuman mati atau seumur hidup juga disiapkan setelah nanti pemberlakuan KUHP baru pada 2026.
"Silakan nanti yang hukuman mati atau seumur hidup mengajukan PK setelah pemberlakuan KUHP baru," katanya.
Ia menuturkan para napi pidana mati dan seumur hidup bisa secara kolektif mengajukan PK.
Melalui pengajuan PK, kata dia, diharapkan bisa diputuskan ke jenis hukuman lainnya, seperti hukuman 20 tahun penjara.
Dalam kesempatan itu, Menteri Agus juga meminta para warga binaan mengaktualisasikan diri melalui pekerjaan-pekerjaan yang bisa dilakukan di dalam lapas.
"Semoga bisa ada pendapatan, bisa memberikan manfaat. Kerja sama yang baik akan menghasilkan sesuatu yang," tambahnya.
Adapun melalui makan siang bersama ini, Menteri Agus berharap akan bisa menyehatkan dan mendukung para warga binaan dalam menjalani aktivitas.
Baca juga: Legislator kurasi produk karya napi Lapas Perempuan Semarang

Menteri Agus Indrianto makan siang bersama napi Lapas Semarang


Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto makan siang bersama dengan narapidana penghuni Lapas Semarang, Jawa Tengah, Rabu (18/6/2025). (ANTARA/I.C. Senjaya)