Solo (ANTARA) - Kota Solo, Jawa Tengah menjadi salah satu rujukan bagi Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur untuk memperkuat sisi budaya termasuk warisan batiknya.
Ketua Dekranasda Kabupaten Bojonegoro Cantika Wahono pada kunjungannya ke Solo, Jawa Tengah, Kamis mengatakan tata kelola keberlanjutan yang diterapkan di Surakarta menjadi rujukan penting bagi Bojonegoro untuk memperkuat jejaring historis dan budaya yang telah lama menghubungkan kedua daerah ini melalui aliran sungai Bengawan Solo.
Ia mengatakan tata kelola sentra ini ditunjang oleh Pemerintah Kota Surakarta untuk memastikan keberlanjutan industri batik sebagai salah satu sektor ekonomi unggulan daerah.
Ia mengatakan Solo dipilih sebagai mitra strategis oleh Kabupaten Bojonegoro karena keberadaan sentra-sentra batik seperti Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman di Solo dapat memperkuat ekosistem industri kreatif dan mendukung pertumbuhan Industri Kecil Menengah (IKM).
Selain itu, batik juga mampu memperkuat identitas budaya nasional.
“Solo telah dikenal dunia melalui identitasnya sebagai kota batik. Contoh sukses seperti Kampung Batik Laweyan dan Kauman menjadi pelajaran berharga bagi kami dalam upaya mengembangkan potensi batik di Bojonegoro,” katanya.
Pada kunjungan tersebut, rombongan Dekranasda Bojonegoro juga melihat langsung proses produksi di sentra IKM Semanggi Harmoni Surakarta.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Surakarta Vanessa Winastesia Respati Ardi mengapresiasi kerja sama tersebut.
Ia mengatakan dialog tersebut berkaitan dengan penjajakan kerja sama strategis untuk pengembangan destinasi dan sentra batik di kedua wilayah.
“Kami merasa terhormat atas kunjungan Dekranasda Bojonegoro. Budaya batik Solo menjadi kebanggaan tersendiri karena mampu menginspirasi serta membuka peluang kerja sama lebih luas dengan Bojonegoro,” katanya.
Sesi dialog diakhiri dengan kesepahaman kedua pimpinan Dekranasda untuk memulai inisiasi kerja sama strategis yang akan dimulai melalui partisipasi resmi Kota Surakarta dalam Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025.
Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 memuat berbagai konten menarik di antaranya Pameran Batik Kabupaten/Kota dan Pelaku Industri, Pameran UMKM dan Ekonomi Kreatif, Kange Yune Bojonegoro 2025, Workshop dan Talkshow Batik dan Ekonomi Kreatif serta dimeriahkan oleh penampilan artis nasional Ghea Indrawari dan Masdddho.
Terkait kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) akan menyelenggarakan Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 pada 18-21 Juni 2025, bertempat di Alun-Alun Bojonegoro.
Festival ini tidak hanya memperkokoh posisi Kabupaten Bojonegoro sebagai sentra industri batik dan pintu masuk perdagangan di Jawa Timur tetapi juga menunjukkan perannya dalam mendorong kemajuan ekonomi kreatif nasional.