Banjarnegara (ANTARA) - Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengejar pencapaian target luas tambah tanam yang ditargetkan Kementerian Pertanian seluas 4.000 hektare pada Mei 2025.
"Dalam rangka musim tanam kedua, kami telah ditargetkan oleh Kementerian Pertanian untuk menanam padi di wilayah-wilayah yang memungkinkan ditanami padi," kata Kepala DPPKP Kabupaten Banjarnegara Firman Sapta Ady di Banjarnegara, Jumat.
Ia mengatakan, selama ini pola tanam yang dilakukan petani di Banjarnegara pada musim tanam kedua berupa penanaman palawija.
Akan tetapi saat sekarang, kata dia, penanaman padi tetap dilakukan di beberapa wilayah yang memungkinkan ditanami padi sebagai upaya untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Dengan demikian, lanjut dia, area persawahan yang jaringan irigasinya memungkinkan tetap ditanami padi pada musim tanam kedua.
"Luas tambah tanam pada bulan ini ditargetkan 4.000 hektare. Pada musim tanam pertama, kami tidak bisa mencapai target luas tambah tanam yang sekitar 3.000 hektare karena capaiannya hanya sekitar 70 persen, sehingga kami kejar pada Mei ini," katanya.
Ia mengakui area persawahan di Banjarnegara tidak seluas kabupaten lain di wilayah eks Keresidenan Banyumas seperti Cilacap yang mencapai 65.000 hektare, Banyumas seluas 33.000 hektare, dan Purbalingga seluas 18.000 hektare.
Dalam hal ini, kata dia, sekitar 69 persen luasan Kabupaten Banjarnegara merupakan lahan pertanian namun yang digunakan untuk tanaman padi hanya sekitar 11 persen atau seluas 11.350 hektare.
"Area pertanian di Banjarnegara didominasi oleh budi daya tanaman hortikultura dan perkebunan," katanya menjelaskan.
Terkait dengan hal itu, Firman mengimbau petani yang lahannya memungkinkan ditanami padi pada musim tanam kedua untuk melakukan percepatan tanam karena masih ada hujan, sehingga ketersediaan air mencukupi kebutuhan.
Baca juga: DPPKP Banjarnegara: Stok ternak kurban cukup untuk kebutuhan Idul Adha