Semarang (ANTARA) - Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV Undip) menggelar perhelatan penting yang akan menjadi titik tolak arah baru institusi: Workshop Penyusunan Dokumen Renstra 2025–2029 pada tanggal 22 April 2025.
Langkah ini ditempuh juga di tengah semangat transformasi pendidikan vokasi, dewasa ini.
Kegiatan ini menghadirkan suasana yang dinamis dan kolaboratif, dihadiri oleh jajaran pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, mitra industri, asosiasi, instansi pemerintah, serta tim penjaminan mutu sekolah vokasi (TPMSV) yang menjadikan workshop ini panggung kolaboratif lintas sektoral.
Acara tersebut bertempat di Hotel Horison Inn Antawirya, Tembalang, Semarang,
Adapun tema besarnya yakni “Transformasi Sekolah Vokasi Menuju World Class Vocational School”. Acara ini tidak hanya menjadi forum diskusi biasa, tetapi menjadi ruang kreatif tempat ide-ide masa depan pendidikan vokasi dibentuk dan dirancang.
Dekan Sekolah Vokasi Undip Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si., menyampaikan pemaparan mendalam mengenai visi, misi, dan strategi 5 tahun ke depan. Ia menegaskan bahwa SV Undip sebagai pilihan utama, bukan alternatif.
"Lulusan sekolah vokasi diharapkan menjadi lulusan yang kompeten, berkarakter (profesional), berdaya saing global, serta arah pengembangan terbuka terhadap kerja sama, cepat beradaptasi terhadap perubahan, dan berorientasi pada pembaruan atau inovasi dalam segala aktivitasnya,"ungkapnya.
Dia juga menekankan pentingnya konsep Nilai JUARA (Jujur, Unggul, Adil, Responsif, Adaptif) dalam ekosistem vokasi yang kolaboratif, inovatif, dan profesional sebagai fondasi transformasi vokasi.
Beberapa strategi yang diusulkan meliputi kurikulum berbasis industri 4.0 dan 5.0, sertifikasi ganda nasional dan internasional, integrasi teknologi seperti AI dan VR dalam pembelajaran, hingga penguatan inkubator bisnis dan teaching factory.
Workshop ini juga menghadirkan pembicara kunci dari Prof. Dr. Eng. Ir. Herman Saputro, M.T., Dekan Sekolah Vokasi UNS, yang memaparkan mengenai tantangan transformasi sekolah vokasi menuju sekolah vokasi berkelas dunia atau world class vocational school serta kaidah umum penyusunan renstra yang mendorong pentingnya penguatan jejaring global, benchmarking vokasi, serta kolaborasi internasional sebagai bagian dari strategi percepatan menuju institusi berdaya saing global.
Diskusi komprehensif lintas pemangku
Sesi utama dalam lokakarya atau workshop ini adalah diskusi kelompok strategis yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Peserta diskusi terdiri dari perwakilan dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dari himpunan program studi, ketua BEM dan ketua senat mahasiswa SV, alumni, mitra industri, asosiasi profesi, instansi pemerintah, serta Tim Penjaminan Mutu SV (TPMSV).
Seluruh peserta terbagi ke dalam lima kelompok bidang, yaitu akademik dan kemahasiswaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, komunikasi dan sistem informasi, serta kerja sama dan riset.
Setiap kelompok dipandu oleh moderator dari tim perumus Renstra dan didampingi oleh notulen dari kalangan dosen SV. Diskusi berjalan dinamis dan partisipatif, menghasilkan berbagai rekomendasi strategis berbasis kebutuhan nyata dan tantangan masa depan.
Langkah konkret
Sebagai bagian dari komitmen terhadap implementasi Renstra, kegiatan ini juga dilakukan dengan penandatanganan kerja sama antara SV Undip dan mitra industri, dalam bentuk perjanjian kerja sama (PKS) dan implementation agreement (IA).
Penandatanganan PKS dilakukan antara Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro dengan mitra industri PT Janata Marina Indah dan CV Puri Sapta Consultant.
Selain itu, dilakukan pula penandatanganan IA dengan mitra industri dan asosiasi, yakni DPC Indonesian National Shipowners’ Association (INSA Semarang), Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI), PT Sertikomlis, PT Janata Marina Indah, Inkindo Jateng, PT. Wealthindo Putrapramesti Perkasa, Bappeda Jateng, CV Puri Sapta Consultant.
Kemudian pula dengan Kadin Jateng. Penandatangan PKS dan IA ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kolaborasi strategis di bidang pendidikan, pelatihan, serta pengembangan SDM vokasional. Ini sekaligus menjadi wujud komitmen bersama dalam mendukung implementasi Renstra 2025–2029, khususnya dalam penguatan kerja sama industri, perluasan program magang, dan peningkatan kualitas penelitian terapan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Dalam sesi penutup, Ketua Tim Renstra Dr. Nurul Imani Kurniawati, S.E., M.M., memaparkan hasil diskusi dari lima kelompok bidang yang meliputi Akademik dan Kemahasiswaan, Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, Komunikasi dan Sistem Informasi, serta Kerja Sama dan Riset.
Rekomendasi strategis dari setiap bidang menunjukkan kesatuan visi dalam membangun SV Undip sebagai pusat unggulan vokasi yang terhubung secara global, adaptif terhadap perubahan, serta responsif terhadap kebutuhan industri.
Lokakarya ini ditutup dengan semangat baru dan harapan besar: Menjadikan SV Undip bukan sekadar kampus vokasi, melainkan juga sebagai katalisator pendidikan terapan Indonesia yang unggul dan mendunia. ***