Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengingatkan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Semarang M. Khadik untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan.
"Dengan adanya Pj ini, artinya punya kewenangan yang mutlak. Bisa melakukan konsolidasi dan koordinasi serta bisa membantu berbagai percepatan menyelesaikan pekerjaan rumah yang belum rampung," katanya, di Semarang, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Ita, sapaan akrab Hevearita usai Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Penjabat Sekretaris Daerah dan Pejabat Fungsional di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Khadik menggantikan Sekda Kota Semarang sebelumnya, yakni Iswar Aminuddin yang telah memasuki masa pensiun.
Ita mengatakan sebenarnya begitu Iswar pensiun harus segera dilakukan penggantian, tetapi proses penunjukan penggantinya harus menunggu persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri.
"Sekarang harus ada persetujuan pusat, harusnya setelah sekda sebelumnya pensiun, harus diisi. Setelah adanya Pj ini, saya minta langsung dilantik biar bisa 'gas pol'," bebernya.
Adapun PR yang harus diselesaikan dalam kurang lebih dua bulan ke depan adalah penanganan banjir dan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.
Memasuki musim hujan, kata dia, jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) harus mengantisipasi banjir dan angin kencang, seperti pengerukan sedimentasi, perempelan pohon, hingga perbaikan jalan berlubang.
Untuk kekosongan jabatan lain di tingkat kepala OPD, kata dia, Pemkot Semarang telah melakukan seleksi melalui lelang jabatan dan menyetorkan nama-nama yang lolos ke Kemendagri.
"Yang OPD masih menunggu dari Kemendagri, gerbongnya masih berhenti di sana, sementara diisi Plt (pelaksana tugas) tapi tetap bisa berjalan," katanya.
Sementara itu, Pj Sekda Kota Semarang M. Khadik menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan program dan kegiatan yang sudah direncanakan oleh Pemkot Semarang hingga akhir 2024.
Ada juga PR yang menjadi permasalahan klasik di musim penghujan yang harus diselesaikan, yakni banjir dan rob.
"Antisipasi sudah dilakukan saat musim kemarau, dengan pengerukan aliran sungai agar bisa mengeliminir banjir," katanya.
Selain itu, PR yang harus digarap adalah menjaga situasi kondusif selama penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) dan netralitas aparatur sipil negara (ASN).
"Kami komitmen, ASN pemkot netral agar masyarakat tidak terpecah belah, rukun damai dan kondusif," katanya.