Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengapresiasi upaya Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa dalam mengadakan pelatihan dan pendampingan pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah hingga naik kelas.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa komitmen Kospin Jasa Pekalongan dalam upaya memajukan anggota koperasi hampir semua dilakukan secara menyeluruh untuk membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya.
"Menurut saya, ini hal yang luar biasa karena Kospin Jasa mampu memberikan pelatihan dan pendampingan pada UMKM dari segi apa saja yang berbeda dengan upaya yang dilakukan oleh Pemkot Pekalongan," katanya.
Menurut dia, pelatihan untuk UMKM dari Pemkot, biasanya hanya pada pengemasan (produk) dan pemasaran digital.
"Akan tetapi, pelatihan yang diberikan oleh Kospin Jasa, semuanya bisa all out baik pembukuan, neraca, pemasaran dan lainnya," katanya.
Afzan Arslan mengatakan, sinergi antara Kospin Jasa dengan pelaku usaha mikro kecil dan menengah memang saling membutuhkan.
"UMKM akan membutuhkan permodalan (usaha). Alhamdulillah Kospin Jasa bisa sinergi dan dapat memberikan manfaat pada mereka. UMKM, biasanya di sektor keuangan (kurang memahami) sehingga mereka diajari sekaligus praktik selama tiga bulan," katanya.
Ia berharap koperasi terbesar di Indonesia tersebut dapat terus bermanfaat dan bersinergi dengan pemerintah untuk memajukan usaha mikro kecil dan menengah di daerah ini.
Ketua Umum Kospin Jasa Andy Arslan Djunaid mengatakan program naik kelas bagi UMKM ini sebagai upaya membentuk dedikasi pelaku usaha pemula yang memiliki semangat dan keinginan memajukan usahanya.
"Selain memfasilitasi pelatihan, kami siap memberikan pembiayaan permodalan untuk mengembangkan usaha bagi pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan ini," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bagian Humas Noor Akwan mengatakan kegiatan pelatihan dan pendampingan pada UMKM tersebut tidak hanya akan dilakukan di Kota Pekalongan saja melainkan juga di daerah lain seperti Solo Raya, Tegal, dan tempat lain yang anggotanya memiliki banyak usaha.
"Insya Allah, kami akan berkeliling dengan tujuan agar anggota koperasi yang memiliki usaha dapat naik kelas dan go internasional," katanya.
Menurut dia, pada tahap awal program ini diikuti oleh 100 peserta dari hasil seleksi 500 orang.
Dari 100 peserta pelatihan, kata dia, pihaknya menyaring 20 peserta yang berhak mendapatkan pendampingan selama tiga bulan ke depan.
"Peserta mendapatkan pendampingan dari proses produksi, packing produk hingga pemasaran produk baik melalui offline (luring) maupun online (daring), termasuk cara berkomunikasi mempresentasikan produk," katanya.
Baca juga: BI Purwokerto fasilitasi pelaku UMKM peroleh sertifikasi halal