USM raih perak dan perunggu dalam kompetisi inovasi di Korsel
Semarang (ANTARA) - Universitas Semarang (USM) berhasil meraih medali perak dalam kompetisi inovasi internasional di Jeju National University (JNU) di Ara Convention Hall of Universitas Nasional Jeju, Korea Selatan, pada 28 Juni 2024.
Keberhasilan USM meraih medali perak itu berkat karya dosen Fakultas Teknologi Pertanian USM, Prof Dr Ir Haslina MSi, Ir Dewi Larasati MSi, dan Erwin Nifiyanto SPd MSi yang berjudul ''Corn silk Chewable Tablets''.
Selain itu, dua mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian USM, Evinka Nurvia Ningroy dan Angelina Intan Maulidya dengan pembimbing Dr.Ir. Bambang Kunarto, MP dan Zulhaq Dahri Shiqny, ST, MT, juga meraih medali perunggu dengan judul karya ''Parijoto Fruit Lozenges High Antioxidant''.
Prof Haslina mengatakan, ada 38 peserta yang masuk final, dua peserta di antaranya dari Fakultas Teknologi Pertanian USM. Ke-38 peserta itu antara lain dari Australia, Malaysia, Korea Selatan, Indonesia, India, Filipina, Thailand, Taiwan, dan Vietnam.
Sementara itu, bersamaan kegiatan tersebut, Prof Haslina juga menjadi mewakili USM dalam Konferensi Internasional SAFE Network Asia Pasific 2024 ke-10 tentang Pertanian Berkelanjutan, Pangan, dan Energi telah diadakan pada 28 Juni 2024 di Ara Convention Hall of Universitas Nasional Jeju, Korea Selatan.
Kegiatan tersebut mengambil tema ''Implementasi Ekonomi Sirkular dalam Produksi Energi Pertanian Pangan untuk Pemberdayaan Masyarakat'' berfokus pada eksplorasi prinsip-prinsip ekonomi sirkular, menekankan minimalisasi limbah, promosi keberlanjutan, dan optimalisasi energi, dan pemanfaatan sumber daya.
''Pendekatan ini berupaya membangun sistem pembangkitan energi yang berketahanan dan mandiri di sektor pertanian dan pangan. SAFE 2024 mempertemukan sekitar 200 peneliti, cendekiawan, dan praktisi dari seluruh dunia, yang berfungsi sebagai forum penting untuk berbagi ide-ide baru dan temuan penelitian tentang pertanian, pangan, dan energi berkelanjutan,'' ujar Prof Haslina yang juga Dekan FTP USM.
Melalui konferensi ini, katanya, para peserta merasakan mendapat ilmu tentang ketahanan pangan, pengurangan dampak lingkungan, dan peluang ekonomi yang lebih besar yang pada akhirnya mengarah pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.
''Para peserta dari berbagai negara Asia Pasifik berpartisipasi dalam konferensi tersebut, bertukar hasil dan ide penelitian yang beragam, sehingga menumbuhkan ide-ide baru,'' ungkapnya.
Selama konferensi International SAFE 2024 di Jeju, Prof Haslina memperkenal Universitas Semarang, mengikuti kegiatan sebagai oral presenter, moderator, dan kompetisi inovasi.
Menurut Prof Haslina, tujuan kegiatan tersebut antara lain menyediakan forum bagi komunitas peneliti internasional untuk bertukar dan berbagi pengalaman, ide-ide baru, konsep keberlanjutan, dan hasil penelitian mengenai pertanian, pangan, dan energi berkelanjutan.
Selain itu juga mempromosikan kolaborasi dalam pertanian berkelanjutan, pangan, dan penelitian produksi energi.
''Tujuan lain adalah membangun jaringan regional di antara para peserta mengenai pertanian berkelanjutan, pangan, dan energi,'' tuturnya.
Tujuan lain, lanjutnya, meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup dan bekerja dengan cara meningkatkan kesejahteraan ekonomi, lingkungan, dan sosial masyarakat melalui penelitian, pendidikan, kemitraan regional, dan keterlibatan masyarakat.
''Yang tak kalah penting adalah mengeksplorasi pendekatan, tantangan, dan peluang inovatif antara pertanian berkelanjutan, produksi pangan, dan sistem energi,'' tandasnya.***
Keberhasilan USM meraih medali perak itu berkat karya dosen Fakultas Teknologi Pertanian USM, Prof Dr Ir Haslina MSi, Ir Dewi Larasati MSi, dan Erwin Nifiyanto SPd MSi yang berjudul ''Corn silk Chewable Tablets''.
Selain itu, dua mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian USM, Evinka Nurvia Ningroy dan Angelina Intan Maulidya dengan pembimbing Dr.Ir. Bambang Kunarto, MP dan Zulhaq Dahri Shiqny, ST, MT, juga meraih medali perunggu dengan judul karya ''Parijoto Fruit Lozenges High Antioxidant''.
Prof Haslina mengatakan, ada 38 peserta yang masuk final, dua peserta di antaranya dari Fakultas Teknologi Pertanian USM. Ke-38 peserta itu antara lain dari Australia, Malaysia, Korea Selatan, Indonesia, India, Filipina, Thailand, Taiwan, dan Vietnam.
Sementara itu, bersamaan kegiatan tersebut, Prof Haslina juga menjadi mewakili USM dalam Konferensi Internasional SAFE Network Asia Pasific 2024 ke-10 tentang Pertanian Berkelanjutan, Pangan, dan Energi telah diadakan pada 28 Juni 2024 di Ara Convention Hall of Universitas Nasional Jeju, Korea Selatan.
Kegiatan tersebut mengambil tema ''Implementasi Ekonomi Sirkular dalam Produksi Energi Pertanian Pangan untuk Pemberdayaan Masyarakat'' berfokus pada eksplorasi prinsip-prinsip ekonomi sirkular, menekankan minimalisasi limbah, promosi keberlanjutan, dan optimalisasi energi, dan pemanfaatan sumber daya.
''Pendekatan ini berupaya membangun sistem pembangkitan energi yang berketahanan dan mandiri di sektor pertanian dan pangan. SAFE 2024 mempertemukan sekitar 200 peneliti, cendekiawan, dan praktisi dari seluruh dunia, yang berfungsi sebagai forum penting untuk berbagi ide-ide baru dan temuan penelitian tentang pertanian, pangan, dan energi berkelanjutan,'' ujar Prof Haslina yang juga Dekan FTP USM.
Melalui konferensi ini, katanya, para peserta merasakan mendapat ilmu tentang ketahanan pangan, pengurangan dampak lingkungan, dan peluang ekonomi yang lebih besar yang pada akhirnya mengarah pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.
''Para peserta dari berbagai negara Asia Pasifik berpartisipasi dalam konferensi tersebut, bertukar hasil dan ide penelitian yang beragam, sehingga menumbuhkan ide-ide baru,'' ungkapnya.
Selama konferensi International SAFE 2024 di Jeju, Prof Haslina memperkenal Universitas Semarang, mengikuti kegiatan sebagai oral presenter, moderator, dan kompetisi inovasi.
Menurut Prof Haslina, tujuan kegiatan tersebut antara lain menyediakan forum bagi komunitas peneliti internasional untuk bertukar dan berbagi pengalaman, ide-ide baru, konsep keberlanjutan, dan hasil penelitian mengenai pertanian, pangan, dan energi berkelanjutan.
Selain itu juga mempromosikan kolaborasi dalam pertanian berkelanjutan, pangan, dan penelitian produksi energi.
''Tujuan lain adalah membangun jaringan regional di antara para peserta mengenai pertanian berkelanjutan, pangan, dan energi,'' tuturnya.
Tujuan lain, lanjutnya, meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup dan bekerja dengan cara meningkatkan kesejahteraan ekonomi, lingkungan, dan sosial masyarakat melalui penelitian, pendidikan, kemitraan regional, dan keterlibatan masyarakat.
''Yang tak kalah penting adalah mengeksplorasi pendekatan, tantangan, dan peluang inovatif antara pertanian berkelanjutan, produksi pangan, dan sistem energi,'' tandasnya.***