Tegal (ANTARA) - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono meminta kepada petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam menjalankan tugasnya harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab dan bekerja secara aktif.
"Maksudnya harus bisa mengawal dari pendaftaran awal, klarifikasi identitas, sampai pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara. Jadi peran serta petugas TPS ini harus betul-betul aktif dan bisa dipertanggungjawabkan," kata Dedy Yon dalam sambutannya pada kegiatan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Tahun 2024 yang berlangsung di Pendopo Kantor Kecamatan Tegal Selatan, Selasa (30/1).
Selain itu Dedy Yon berharap partisipasi seluruh masyarakat untuk bisa melaksanakan pemilu dengan baik dan damai tanpa memaksakan individu yang lain.
"Pilihan boleh berbeda, pandangan politik boleh berbeda tetapi tentunya kita sebagai warga negara yang baik harus menghormati perbedaan pilihan maupun pandangan politik dari masing-masing individu orang lain," kata Dedy Yon.
Ketua KPU Kota Tegal yang diwakili oleh Komisioner KPU Kota Tegal Divisi Sosdiklih dan Parmas, Thomas Budiono mengatakan sebelumnya pihaknya telah melaksanakan simulasi yang sama di Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur pada bulan Desember tahun 2023.
Thomas mengatakan perlunya diadakan simulasi ini sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat tahu ada simulasi yang berarti tahapan-tahapan pemilu akan jalan terus dan pada saatnya akan ada hari pemungutan suara pada tanggal 14 februari tahun 2024.
Thomas menyampaikan pada simulasi kali ini TPS yang digunakan adalah TPS riil dari TPS 08 Kelurahan Bandung. Pemilihnya pun pemilih riil. Ada sebanyak 281 pemilih yang terdiri 142 pemilih laki-laki dan 139 pemilih perempuan.
"Ini pemilih semuanya ada yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), ada yang masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) pindahan dari tempat lain pindah kesini, ada yang Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang mereka belum terdaftar dalam DPT maupun DPTb tapi yang bersangkutan memiliki KTP di wilayah Kelurahan Bandung sehingga mereka boleh mencoblos di kelurahan sesuai tempat domisilinya. Selain itu ada juga pemilih disabilitasnya jadi memang simulasi ini pemilihnya harus lengkap ada pemilih disabilitasnya yang nanti akan memilih dengan fasilitasi yang khusus tentunya," kata Thomas.
"Hal penting yang akan diraih dari pelaksanaan simulasi di Tegal Selatan adalah masalah partisipasi. Jujur partisipasi untuk Kota Tegal hanya 77,94 persen kita ingin naik sampai 80 persen sekian," kata Thomas.
Camat Tegal Selatan Muhammad Basuki Budi Santosa dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua Jajaran KPU, Panwascam dan Sekretariatnya karena jika tidak ada kerja sama yang baik, tidak akan bisa berjalan dengan baik pula.