Pemkab Kudus sediakan 26 jenis pelatihan kerja secara gratis
Kudus (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada tahun anggaran 2024 menyediakan 26 jenis pelatihan kerja untuk pekerja rokok maupun anggota keluarganya, serta warga di lingkungan industri rokok.
"Anggaran yang tersedia untuk menyelenggarakan 26 jenis pelatihan kerja sebesar Rp4,5 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2024," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati di Kudus, Senin.
Ia mengakui anggaran yang tersedia tahun ini memang berkurang, karena tahun lalu anggaran yang tersedia mencapai Rp6 miliar.
Sementara pelatihan yang disediakan pada tahun lalu mencapai 143 paket pelatihan kerja dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 2.300 orang. Sedangkan tahun ini hanya tersedia 100-an paket pelatihan kerja.
"Meskipun demikian, jumlah warga yang mendapatkan pelatihan selama ini sudah cukup banyak, terutama buruh rokok maupun anggota keluarganya sebagai sasaran utama diberikan keahlian tambahan agar nantinya bisa mandiri," ujarnya.
Sementara jenis pelatihan yang menjadi unggulan dari 26 jenis yang disediakan, yakni teknik otomotif, teknik las, tata busana, dan teknik manufaktur.
Jenis pelatihan lainnya, yakni barber shop, make up artis, tata boga, merajut, menjahit, anyaman, kecantikan, bangunan, tata hantaran pengantin, pembuatan roti dan kue, perbengkelan mobil, perbengkelan motor, desain grafis, dan pengelasan, serta beberapa jenis pelatihan lainnya.
Terkait dengan kerja sama dengan Indonesia Japan Business Network (IJBNet), kata Rini, belum bisa ditindaklanjuti untuk menyediakan pelatihan Bahasa Jepang, karena harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Pemprov Jateng.
"Kami menunggu hasil konsultasinya, apakah memungkinkan memasukkan jenis pelatihan baru sebelum APBD Perubahan 2024, mengingat industri di Jepang memang membutuhkan tenaga kerja baru dari Kudus setelah sebelumnya ada kesepakatan kerja sama dengan Pemkab Kudus," ujarnya.
Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja Kudus juga memiliki ruang pelatihan untuk beberapa kejuruan, seperti workshop tata busana, teknik otomotif, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tata boga, teknik las, tata kecantikan, bangunan, dan teknik manufaktur.
Baca juga: Pemkab Batang tawarkan enam pelatihan kerja berbasis kompetensi
Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada tahun anggaran 2024 menyediakan 26 jenis pelatihan kerja untuk pekerja rokok maupun anggota keluarganya, serta warga di lingkungan industri rokok.
"Anggaran yang tersedia untuk menyelenggarakan 26 jenis pelatihan kerja sebesar Rp4,5 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2024," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati di Kudus, Senin.
Ia mengakui anggaran yang tersedia tahun ini memang berkurang, karena tahun lalu anggaran yang tersedia mencapai Rp6 miliar.
Sementara pelatihan yang disediakan pada tahun lalu mencapai 143 paket pelatihan kerja dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 2.300 orang. Sedangkan tahun ini hanya tersedia 100-an paket pelatihan kerja.
"Meskipun demikian, jumlah warga yang mendapatkan pelatihan selama ini sudah cukup banyak, terutama buruh rokok maupun anggota keluarganya sebagai sasaran utama diberikan keahlian tambahan agar nantinya bisa mandiri," ujarnya.
Sementara jenis pelatihan yang menjadi unggulan dari 26 jenis yang disediakan, yakni teknik otomotif, teknik las, tata busana, dan teknik manufaktur.
Jenis pelatihan lainnya, yakni barber shop, make up artis, tata boga, merajut, menjahit, anyaman, kecantikan, bangunan, tata hantaran pengantin, pembuatan roti dan kue, perbengkelan mobil, perbengkelan motor, desain grafis, dan pengelasan, serta beberapa jenis pelatihan lainnya.
Terkait dengan kerja sama dengan Indonesia Japan Business Network (IJBNet), kata Rini, belum bisa ditindaklanjuti untuk menyediakan pelatihan Bahasa Jepang, karena harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Pemprov Jateng.
"Kami menunggu hasil konsultasinya, apakah memungkinkan memasukkan jenis pelatihan baru sebelum APBD Perubahan 2024, mengingat industri di Jepang memang membutuhkan tenaga kerja baru dari Kudus setelah sebelumnya ada kesepakatan kerja sama dengan Pemkab Kudus," ujarnya.
Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja Kudus juga memiliki ruang pelatihan untuk beberapa kejuruan, seperti workshop tata busana, teknik otomotif, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tata boga, teknik las, tata kecantikan, bangunan, dan teknik manufaktur.
Baca juga: Pemkab Batang tawarkan enam pelatihan kerja berbasis kompetensi