Grobogan, Jawa Tengah (ANTARA) - Warga Desa di Kabupaten Grobogan tepatnya di Desa Rajek Kecamatan Godong, sudah memanfaatkan gas rawa untuk memasak selama enam tahun sehingga tidak bergantung kepada elpiji bersubsidi.
“Alhamdulillah, saya pakai gas rawa sudah sekitar enam tahun, sejak tahun 2017 tidak pakai gas elpiji. Cukup pakai gas rawa saja untuk memasak,” kata Siti Aminingsih, warga Desa Rajek di Kabupaten Grobogan, Selasa.
Menurut dia, memasak menggunakan gas rawa, jauh lebih aman dan nyaman dibandingkan memasak menggunakan kompor gas elpiji.
Apalagi, saat memakai gas elpiji, dirinya kerap kesulitan mencari gas elpiji isi ulang di sekitar tempat tinggalnya.
“Kalau dulu ada elpiji, bingung nyari-nyari ke warung. Kalau sekarang pakai gas rawa, Alhamdulillah sudah siap gasnya. Setiap kali dibutuhkan, gas sudah ada,” ujar perempuan berusia 46 tahun ini.
Siti mengungkapkan, saat masih memakai gas elpiji, dalam satu bulan harus membeli gas isi ulang ukuran 3 kilogram sebanyak empat kali.
Artinya dalam kurun waktu seminggu mengeluarkan uang Rp20 ribu untuk membeli gas elpiji isi ulang ukuran 3kg.
Sejak menggunakan gas rawa, Siti bisa menghemat pengeluarannya dan bisa mengalihkan uang yang biasa dipakai membeli gas elpiji isi ulang untuk keperluan lainnya.
Secara khusus dirinya berterima kasih kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang saat itu telah memprakarsai adanya pemanfaatan gas rawa di desanya.
Ia berharap Ganjar Pranowo tetap peduli dengan keberlangsungan gas rawa di desanya serta mengembangkan pemanfaatan gas rawa di desa lain di Indonesia.
“Semoga selalu dibantu, dipantau biar gas selalu ada. Selalu siap untuk warga,” katanya.
Sementara itu, teknisi separator gas rawa Desa Rajek, Sarmadi, mengatakan distribusi gas rawa ke rumah warga menggunakan dua separator.
Separator pertama berfungsi memisahkan air dan gas, sedangkan separator kedua berfungsi mengalirkan gas murni ke rumah warga.
“Kualitas gas rawa dibandingkan dengan biogas itu ya jelas tinggi gas rawa. Lebih bagus gas rawa. Dari segi keamanannya juga lebih nyaman gas rawa. Maksudnya kan (gas rawa) lebih cepat untuk memasak, voltasenya besaran gas rawa, lebih ringan gas rawa,” ujarnya.
Konversi gas elpiji subsidi menjadi gas rawa di Desa Rajek tidak lepas dari peran Ganjar Pranowo ketika masih menjabat sebagai Gubernur Jateng.
Selain memberikan bantuan, Ganjar juga mengirimkan para peneliti, serta menggratiskan instalasi gas rawa hingga ke rumah warga sehingga bisa dimanfaatkan untuk memasak.
Baca juga: PMI Grobogan distribusikan 555.000 liter air ke daerah kekeringan