Mahasiswa Untidar kenalkan pemasaran digital ke petani
Magelang (ANTARA) - Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) Fakultas Ekonomi Universitas Tidar (Untidar) Magelang mengenalkan teknik pemasaran digital untuk produk pertanian kepada petani Desa Girirejo, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Pemasaran digital membuka jangkauan pasar yang lebih luas. Petani bisa langsung bertransaksi dengan pembeli tanpa perantara tengkulak," Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi Untidar Budi Raharjo di Magelang, Minggu.
Petani Desa Girirejo mengeluhkan mengenai penjualan hasil panen yang tidak stabil dan cenderung murah ketika musim panen raya tiba. Biaya dan tenaga yang dikeluarkan akhirnya tidak dapat terpenuhi dari hasil penjualan panen mereka.
"Penggunaan agromaret.com memungkinkan petani memasarkan produknya sendiri secara online. Oleh karena itu para petani didampingi untuk mengenal, mengoperasikan serta melakukan trasaksi dengan aplikasi tersebut," katanya.
Tahapan pertama yang dilakukan Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Manajemen Untidar adalah sosialisasi terkait pemasaran digital, kegiatan tersebut dihadiri 30 petani. Jumlah peserta yang cukup banyak tersebut menunjukkan bahwa antusiasme warga Desa Girirejo cukup tinggi.
Ketua Tim PPK Ormawa HMJM Vierda Dwi Aprillia menjelaskan Desa Girirejo memiliki kondisi tanah yang subur dengan potensi pertanian yang baik. Selama ini, hasil pertanian belum dikelola dengan baik dalam arti para petani lebih memilih langsung memasarkan hasil panen tanpa melakukan pengelolaan atau pemilahan terhadap hasil panen mereka. Komoditas hasil pertanian yang dihasilkan, antara lain cabai, padi, dan jagung.
"Penguatan kapasitas dari produk dan pembaruan metode pemasaran produk berpotensi menarik lebih banyak minat konsumen. Serta berpeluang mendapatkan penghasilan yang lebih baik," katanya.
Berdasarkan pengamatan tim, katanya masyarakat dan petani sekitar masih minim pengetahuan mengenai pengelolaan hasil pertanian dan kurangnya kemampuan pemanfaatan teknologi.
Permasalahan tersebut yang menggerakkan Tim PPK Ormawa HMJM untuk melakukan pembenahan mengenai teknik pengelolaan dan pelatihan pemasaran untuk menunjang kegiatan pertanian desa dalam kurun waktu Juli-Oktober 2023.
Tahapan kedua yang dilakukan adalah membentuk wadah sanggar tani muda sebagai wadah pemasaran hasil pertanian masyarakat. Melalui sanggar ini mulai dikenalkan lebih detail terkait agromaret.com dan pengelolaan produk.
"Dalam pemasaran digital penting untuk diperhatikan adalah kualitas produk dan bagaimana menjadikan produk itu menarik bagi konsumen seperti foto produk. Cara komunikasi dengan konsumen juga penting sehingga terbentuk kepercayaan dan akhirnya membeli produk," katanya.
Ia mengatakan agromaret.com telah beroperasi sejak 2009. Aplikasi itu dapat diakses melalui web atau aplikasi smartphone. Tidak hanya mewadahi para petani yang ingin menjual produknya namun juga memberi kesempatan konsumen untuk memperoleh produk-produk hasil dari petani tanpa perantara pihak ketiga.
"Pemasaran digital membuka jangkauan pasar yang lebih luas. Petani bisa langsung bertransaksi dengan pembeli tanpa perantara tengkulak," Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi Untidar Budi Raharjo di Magelang, Minggu.
Petani Desa Girirejo mengeluhkan mengenai penjualan hasil panen yang tidak stabil dan cenderung murah ketika musim panen raya tiba. Biaya dan tenaga yang dikeluarkan akhirnya tidak dapat terpenuhi dari hasil penjualan panen mereka.
"Penggunaan agromaret.com memungkinkan petani memasarkan produknya sendiri secara online. Oleh karena itu para petani didampingi untuk mengenal, mengoperasikan serta melakukan trasaksi dengan aplikasi tersebut," katanya.
Tahapan pertama yang dilakukan Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Manajemen Untidar adalah sosialisasi terkait pemasaran digital, kegiatan tersebut dihadiri 30 petani. Jumlah peserta yang cukup banyak tersebut menunjukkan bahwa antusiasme warga Desa Girirejo cukup tinggi.
Ketua Tim PPK Ormawa HMJM Vierda Dwi Aprillia menjelaskan Desa Girirejo memiliki kondisi tanah yang subur dengan potensi pertanian yang baik. Selama ini, hasil pertanian belum dikelola dengan baik dalam arti para petani lebih memilih langsung memasarkan hasil panen tanpa melakukan pengelolaan atau pemilahan terhadap hasil panen mereka. Komoditas hasil pertanian yang dihasilkan, antara lain cabai, padi, dan jagung.
"Penguatan kapasitas dari produk dan pembaruan metode pemasaran produk berpotensi menarik lebih banyak minat konsumen. Serta berpeluang mendapatkan penghasilan yang lebih baik," katanya.
Berdasarkan pengamatan tim, katanya masyarakat dan petani sekitar masih minim pengetahuan mengenai pengelolaan hasil pertanian dan kurangnya kemampuan pemanfaatan teknologi.
Permasalahan tersebut yang menggerakkan Tim PPK Ormawa HMJM untuk melakukan pembenahan mengenai teknik pengelolaan dan pelatihan pemasaran untuk menunjang kegiatan pertanian desa dalam kurun waktu Juli-Oktober 2023.
Tahapan kedua yang dilakukan adalah membentuk wadah sanggar tani muda sebagai wadah pemasaran hasil pertanian masyarakat. Melalui sanggar ini mulai dikenalkan lebih detail terkait agromaret.com dan pengelolaan produk.
"Dalam pemasaran digital penting untuk diperhatikan adalah kualitas produk dan bagaimana menjadikan produk itu menarik bagi konsumen seperti foto produk. Cara komunikasi dengan konsumen juga penting sehingga terbentuk kepercayaan dan akhirnya membeli produk," katanya.
Ia mengatakan agromaret.com telah beroperasi sejak 2009. Aplikasi itu dapat diakses melalui web atau aplikasi smartphone. Tidak hanya mewadahi para petani yang ingin menjual produknya namun juga memberi kesempatan konsumen untuk memperoleh produk-produk hasil dari petani tanpa perantara pihak ketiga.