KAI Commuter mempertimbangkan penambahan frekuensi perjalanan KRL rute Solo-Yogyakarta menyusul tingginya jumlah penumpang transportasi publik tersebut.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba di Solo, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan sejak tanggal 19 April-1 Mei ada penambahan frekuensi KRL Solo-Yogyakarta, yakni dari 24 perjalanan menjadi 30 perjalanan.
Selama penambahan frekuensi perjalanan tersebut, dikatakannya, terjadi peningkatan volume penumpang sebesar 130 persen.
"Saat ini kami melayani 31.000 penumpang (setiap harinya) dari Solo ke Jogja dan Jogja ke Solo. Jadi implementasi KRL ini sangat memberikan dampak mobilisasi masyarakat, baik pengguna rutin maupun musiman," katanya.
Dari total tersebut, dikatakannya, 6.000 penumpang dilayani dari Stasiun Solobalapan. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan dari Yogyakarta yakni 8.000-9.000 penumpang.
"Karena di Solo kan ada dua stasiun besar, Solobalapan dan Purwosari," katanya.
Bahkan, melihat kondisi saat ini pihaknya optimistis usai tanggal 1 Mei jumlah penumpang bisa mencapai 20.000 penumpang/hari.
Angka tersebut meningkat dibandingkan hari normal yakni Senin-Jumat sekitar 13.000-15.000 penumpang dan di akhir minggu mencapai 16.000 penumpang.
Sementara itu, dikatakannya, saat ini KRL tidak hanya melayani penumpang sampai dengan Kota Solo tetapi juga hingga Palur, Kabupaten Karanganyar.
"Dirjen Perkeretaapian akan mengupayakan sampai Madiun dan Kutoarjo. Jadi ada bangkitan-bangkitan. Waktu (masih KA) Prameks volume tertinggi 5.000-6.000 penumpang, sekarang 31.000 penumpang," katanya.
Ia mengatakan capaian tersebut perlu dievaluasi.
"Penambahan perjalanan bisa diajukan oleh pemerintah karena biaya kan masih dibantu subsidi pemerintah. Sampai saat ini 24 reguler, tapi di gapeka (grafik perjalanan kereta api) berikutnya pasti kami mengusulkan penambahan frekuensi, dibantu bangkitan di 11 stasiun yang kami layani saat ini," katanya.