Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz meminta para pejabat di lingkungan pemerintah daerah setempat mengerahkan daya upaya untuk berinovasi dan mengembangkan kepedulian guna mewujudkan kemajuan kota itu.
“Meskipun baru sedikit, tapi paling tidak sudah ada harapan yang lebih baik dengan inovasi dan kepedulian," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang diterima di Magelang, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu saat melantik 218 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemkot setempat di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Kamis (15/9). Sebanyak empat di antara mereka yang dilantik itu, pejabat tinggi pratama eselon 2, yakni Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Imam Baihaqi, Kepala Dinas Kesehatan, dr Istikomah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Syaifullah, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, M. Yunus.
Khusus jabatan tinggi pratama, Pemkot Magelang membuka seleksi terbuka. Mereka yang dilantik sudah dinyatakan lolos seleksi dan mendapat rekomendasi dari Komisi ASN.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Aziz juga melantik 23 administrator, 28 pengawas, 35 tenaga kesehatan RSUD, 37 tenaga kesehatan Dinas Kesehatan, 84 guru, dua auditor, dua orang perpindahan jabatan, dan tiga instruktur.
Dia menyebut pergeseran jabatan hal yang biasa dalam pemerintahan. Mereka harus menjalankan amanah ini dengan ikhlas dan tulus demi memberi pelayanan kepada warga Kota Magelang.
Menurut dia, kinerja ASN Pemkot Magelang sejauh ini sebagian besar belum mampu mengubah pola pikir dari kebiasaan sebelumnya. Pola lama itu sudah waktunya diubah dengan inovasi dan kepedulian.
"Ini belum sempurna. Tapi saya harapkan, pergeseran ini semakin hari akan membawa dampak yang lebih baik," ujarnya.
Ia meminta pejabat yang dilantik segera beradaptasi dan mau belajar serius di tempat tugas yang baru. Pejabat eselon 2 juga harus bisa menjalankan kepemimpinan dengan baik.
"Jangan berlagak seperti bos. Pejabat eselon 2 harus bisa memotivasi agar bawahan mencapai target sesuai rencana," katanya.
Belum lama ini, lanjut dia, ASN Pemkot Magelang mendapat penghargaan dari Kementerian PAN-RB. Penghargaan itu hanya bonus, sedangkan terpenting mengubah pola pikir yang lebih baik daripada sebelumnya.
"SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dan reformasi birokrasi yang kemarin kita dapat penghargaan itu hanyalah pintu masuk. Kuncinya tetap pada individu masing-masing bisa mengubah maindset (pola pikir), mengedepankan guyub, dan kerukunan," katanya.
Pemkot Magelang saat ini sedang fokus menjalankan sembilan program unggulan sehingga semua ASN harus kompak dan solid mengatasi berbagai persoalan melalui program tersebut.
"Saya tidak mampu sendirian menjalankan program unggulan ini. Untuk itu, saya harapkan keterlibatan, keikhlasan, serta bekerja dengan hati untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada di Kota Magelang ini," katanya.