Temanggung (ANTARA) - Sebuah gapura dengan cat mencolok perpaduan warna kuning dan oranye dengan tulisan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) Temanggung berdiri megah di atas Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Gapura yang berada di lereng Gunung Sindoro tersebut dibangun oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) untuk menandai bahwa di lokasi tersebut dijadikan sebuah kawasan terpadu untuk pemberdayaan ekonomi.
BNPT sebagai institusi yang bertugas menanggulangi terorisme di Indonesia juga memiliki kewajiban untuk membina para narapidana teroris sehingga mereka siap untuk kembali ke tengah masyarakat.
Guna membantu mereka hidup normal dan mandiri secara ekonomi, BNPT membuat sebuah program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN). KTN diperuntukkan bagi eksnarapidana teroris (eksnapiter) atau mitra deradikalisasi dan masyarakat daerah sekitar.
Sejak tahun 2020 program KTN telah direncanakan dan mulai terlaksana di tahun 2021. Tiga pilar utama yang menopang berdirinya KTN, meliputi edukasi, ekonomi, dan pariwisata.
Adapun yang diimplementasikan meliputi sektor perikanan, peternakan, perkebunan, dan pertanian. KTN terdapat di lima provinsi yang menjadi sasaran utama, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.
BNPT telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, kementerian/lembaga, BUMN, BUMD, dan pihak swasta. Sektor usaha yang dibangun akan menyesuaikan karakter masing-masing daerah serta keselarasan antara pembangunan fisik dan nonfisik.
KTN di Kabupaten Temanggung telah diresmikan (soft opening) oleh Kepala BNPT Boy Rafli Amar pada Rabu (27/7), dengan fokus pengembangan tanaman kopi.
KTN seluas 10 hektare di lereng Gunung Sindoro ini akan dimanfaatkan untuk program reintegrasi sosial bagi mitra Deradikalisasi BNPT.
Mereka bersama dengan masyarakat sekitar melakukan budidaya tanaman kopi.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekitar pada umumnya dan memberikan kemandirian ekonomi bagi eksnapiter pada khususnya.
Selain sebagai pusat reintegrasi sosial, aktivitas perkebunan di KTN juga ditujukan untuk meningkatkan produksi serta mempromosikan kopi Temanggung.
Kesepakatan Pemanfaatan Lahan
Sekretaris Daerah Kabupaten Temanggung Hary Agung Prabowo menyampaikan beberapa waktu lalu Pemkab Temanggung, BNPT, dan Perhutani Wilayah Jateng telah menandatangani nota kesepahaman mengenai pemanfaatan tanah seluas 10 hektare yang terletak di Desa Bansari yang akan digunakan sebagai KTN.
Lokasi KTN berada satu kawasan dengan lokasi food estate atau kawasan pangan yang beberapa waktu lalu telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Lokasi food estate ini berada di sekitar Embung Bansari yang juga merupakan salah satu destinasi wisata di Temanggung.
Lingkup kerja KTN akan dilaksanakan dalam bidang ekonomi, edukasi, dan pariwisata yang disandingkan dengan program-program deradikalisasi dan bersinergi dengan food estate berbasis pembangunan pertanian sehingga dari dua kegiatan tersebut baik KTN maupun food estate akan menjadikan masyarakat lebih sejahtera dan memiliki kemandirian ekonomi dan tidak berpikiran untuk bertindak radikal.
Pemkab Temanggung akan senantiasa mendukung kemitraan bersama dengan BNPT dan penanggulangan terorisme termasuk memberikan atmosfir positif hingga ke desa-desa lain, khususnya desa-desa di Kecamatan Bansari.
Menurut Agung, Pemkab Temanggung satu garis komando dengan BNPT dalam hal penanggulangan terorisme dan akan terus bergandengan dengan seluruh lapisan masyarakat untuk memelihara dan mengembangkan kerukunan umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Penunjukan Desa Bansari sebagai proyek percontohan pencegahan radikalisme dan terorisme dengan pelibatan aktif semua lapisan masyarakat dan sinergi semua pihak bisa menjadikan sumbangsih untuk Indonesia yang harmonis.
Bersatunya semua anak bangsa dan sinergi semua kekuatan serta kolaborasi berbagai pihak sesungguhnya sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Desa Bansari. Oleh karena itu tidak berlebihan bahwa KTN di Desa Bansari sesungguhnya persembahan masyarakat Bansari untuk Indonesia.
Kepala BNPT Boy Rafli Amar bersyukur kolaborasi sinergi antara BNPT dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama-sama meresmikan KTN di Desa Bansari dengan fokus utama mengembangkan usaha kopi.
Para petani yang ada di tingkat lokal ini akan menjadi mitra BNPT di bawah naungan koperasi yang dikelola oleh usaha ekonomi yang ada di Desa Bansari.
"Tentu mitra binaan kami otomatis akan menjadi anggota dari koperasi. Ada perbedaan dengan KTN lainnya, kalau di Jawa Timur kemarin jagung menjadi unggulan," katanya.
Di Bansari ini memang merupakan kawasan kebun kopi yang telah maju dan memiliki nama, maka disesuaikan dengan daerah ini.
Boy berharap mitra deradikalisasi di sini akan menjadi petani kopi yang hebat, tangguh sebagaimana yang telah dilihat di lingkungan masyarakat Desa Bansari.
Keterlibatan semua pihak ini merupakan praktik pentahelik dalam rangka penanggulangan terorisme yang berbasis kepada pembangunan kesejahteraan.
Pada dasarnya pihaknya tidak ingin eksnapiter yang telah selesai menjalani hukuman dan kemudian berinteraksi kembali dengan kawan-kawan atau lingkungan yang mengarah proses radikalisasi. Sehingga kegiatan-kegiatan yang positif seperti ini membuat mereka tentunya lebih mudah terintegrasi kembali dengan masyarakat.
Boy menyebutkan untuk Jawa Tengah ada sekitar 30 sampai 40 eksnapiter akan bergabung dalam KTN di Bansari ini, yang tersebar di wilayah pantura, Solo Raya dan sekitarnya.
Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Supriyanto menyampaikan KTN merupakan bentuk penanggulangan tindak terorisme dengan mengedepankan peningkatan kapasitas ekonomi, edukasi, dan membuka ruang usaha.
Kegiatan ini sejalan dengan program yang dikembangkan oleh Kementerian LHK, salah satunya adalah perhutanan sosial, di mana masyarakat di sekitar kawasan hutan itu diberikan akses kelola untuk tujuan menumbuhkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, ketahanan pangan, mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan hutan serta menanggulangi konflik lahan.
Presiden Joko Widodo telah menargetkan 12,7 juta hektare yang bisa diberikan kepada 25.863 desa di sekitar kawasan hutan untuk kelompok masyarakat. Bagi kelompok penerima, harus mengelola dengan tata kelola yang seimbang antara ekonomi, ekologi, dan sosial untuk tujuan kesejahteraan.
Menurut Bambang dari 12,7 juta hektare tersebut, baru 5,02 juta hektare yang didistribusikan, jadi masih ada 7,7 juta hektare yang bisa didistribusikan kepada masyarakat.
Presiden tidak hanya mendistribusikan akses kepada kelompok masyarakat, tetapi yang paling penting bagaimana transformasi pengetahuan lokal dengan kearifan lokal itu mempunyai peluang yang kompetitif di bidang usahanya.
Pendampingan dalam program perhutanan sosial meliputi tiga pilar, yaitu kelembagaan, tata kelola hutan, dan tata kelola usaha.
Kementerian LHK akan terus berkomitmen untuk mendukung kerja terintegrasi antarkementerian dan lembaga khususnya dengan BNPT tidak lain untuk tujuan mewujudkan hutan lestari dan masyarakat sejahtera.
Warung NKRI
Selain meresmikan KTN, Kepala BNPT Boy Rafli Amar juga meresmikan Wadah akur rukun usaha nurani gelorakan (Warung) NKRI yang terletak di lokasi objek wisata Embung Bansari.
Menurut Boy, di warung kecil itu bisa dilakukan obrolan kebangsaan, walaupun tempatnya tidak besar tetapi diharapkan mampu menghadirkan entitas atau komunitas generasi muda yang ada di Temanggung.
Hal ini merupakan bagian kontra narasi terhadap ideologi terorisme, karena ideologi terorisme membenci negara, jadi dia mengajarkan anak bangsa ini untuk membenci bangsanya sendiri, contohnya bangsanya sendiri dibom, diserang, disakiti.
Melalui warung NKRI ini diharapkan narasi-narasi kecintaan terhadap bangsa dan negara ini akan tumbuh di kalangan generasi muda.
"Jadi bukan hanya pada aspek ekonominya saja, tetapi ada aspek edukasi, dan di sini juga wisata," katanya.
Bisa melayani wisatawan, terutama domestik juga bisa menjadi sarana edukasi untuk kontra narasi karena narasi terorisme itu adalah narasi yang menebar kebencian, dia tidak suka bangsa ini hidup damai, tidak suka hidup bertoleransi dalam menjalankan kehidupan beragama. Mereka tahunya ini tidak benar dan harus dimusuhi bahkan disakiti.
Salah seorang eksnapiter M Yusuf menyampaikan kesempatan yang diberikan oleh BNPT kepada mitra deradikalisasi terutama eksnapiter di Jawa Tengah bahwa KTN adalah salah satu program yang ditawarkan dengan lahan di Temanggung ini.
"Program ini merupakan harapan baru buat teman-teman dan bisa menyalurkan minat dan bakat untuk mengelola kopi bahkan sampai ke penjualan berupa outlet warung kopi," katanya.
Kegiatan ini merupakan peluang yang bisa ditangkap oleh seluruh eksnapiter yang baru bebas maupun yang sudah lama bebas untuk menyalurkan bakat dan minat sehingga keterampilan yang dimiliki ini bisa bermanfaat bagi kepentingan ekonomi.
Berbekal usaha di masyarakat itu juga harus dibuktikan dengan karya dan kelengkapan keterampilan yang diperlukan oleh eksnapiter untuk bisa bersosialisasi kepada masyarakat. Hal itu yang lebih utama dan BNPT memberi wahana, solusi, wadah yang dilaksanakan di Bansari ini.
Yusuf mengakui, pendekatan ke masyarakat itu kembali ke masing-masing orang sehingga apa yang menjadi kesan bagi masyarakat itu muncul dari bagaimana perilaku eksnapiter tersebut. Apabila mereka tetap menutup diri maka agak sulit untuk ke masyarakat, tetapi kalau mencoba membuka diri maka masyarakat memberi sambutan.
Kegiatan ini merupakan bagian sambutan dari masyarakat, bahkan negara hadir diwujudkan seperti ini sehingga rasa kembali ke masyarakat seolah-olah alami dan mengentaskan paham radikal tidak perlu proses yang cukup panjang.
Semoga KTN mampu menjadi wadah bagi penerima manfaat untuk dapat meningkatkan aktualisasi diri serta hidup sejahtera sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. ***2***