Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Tengah meluncurkan salah satu produk fesyen unggulan yakni Batik Lasemku di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di Semarang, Selasa.
Peluncuran Batik Lasemku digelar melalui peragaan busana yang para modelnya mengenakan fesyen batik karya kolaborasi perajin dan penata busana dari Kabupaten Rembang.
"Ini luar biasa, perjalanan satu tahun membina, mulai dari mendesain untuk keperluan fesyen. Dan kalau dilihat tadi, dengan pembinaan yang baik, arahan yang baik, hasilnya luar biasa terutama fesyen," kata Ketua Dekranasda Jawa Tengah (Jateng) Siti Atikoh Ganjar Pranowo.
Menurut dia, batik dan fesyen Batik Lasemku sudah sangat layak untuk pasaran mancanegara karena bisa diterima semua kalangan serta menampilkan busana kasual hingga resmi.
"Kalau kita lihat sangat beragam, kasual, anak-anak ini sangat bisa diterima internasional empat dan dua musim. Juga ada hijab tadi, jadi sangat bisa diterima semua kalangan," ujarnya.
Baca juga: SG dukung batik Lasem diangkat jadi "brand" bernilai tinggi
Baca juga: Jateng mulai bangkitkan fesyen dimulai dari Batik Lasem
Dirinya berharap semua daerah di Jawa Tengah yang memiliki potensi batik bisa dikembangkan ke arah fesyen.
"Harapannya juga di tempat lain, tahun depan rencananya di Banyumas. Jadi tidak hanya menjual batik kain, tapi juga sudah bentuk fesyen," katanya.
Ketua Deskranasda Kabupaten Rembang Hasiroh Hafidz menambahkan dengan kerja sama ini UMKM batik di kabupaten setempat bisa semakin terangkat.
"Ini menjadi tonggak awal mem-branding batik sekaligus fesyen," ujarnya.
Selain Ketua Deskranasda Jateng Siti Atikoh, peluncuran Batik Lasemku juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jateng Emma Rachmawati.(LHP)
Baca juga: Maranatha Ong's Art unggulkan proses pengolahan kain
Baca juga: Semen Gresik ajak milenial cintai batik Lasem