Semarang (ANTARA) -
"Saya minta para buruh tidak melakukan unjuk rasa saat merayakan 'May Day' besok karena berpotensi menambah penularan COVID-19. Kemarin masih menemukan peningkatan-peningkatan di beberapa tempat, ada yang di Pati, mudik lho yang di Pati itu, mudik terus kemudian membuat acara di rumah lainnya ketularan," katanya di Semarang, Jumat.
Ganjar mengaku tidak bisa membayangkan jika terjadi unjuk rasa para buruh dan menimbulkan kerumunan yang sangat banyak sebab itu akan berpotensi penularan COVID-19.
Baca juga: Pakar sebut pemerintah perlu perhatikan kemampuan buruh beli rumah
"Lebih baik tidak usah demo, dialog saja. Kalau mau ikut saya, saya besok akan membuat pertemuan virtual dengan para buruh, kita akan dialog santai dan asyik gitu yang kita harapkan nanti saling bisa memberikan manfaat yang lebih lah dan mencari solusi obrolan dengan enak. Saya mau kasih hadiah pada mereka, nanti 'di-share' (linknya), mau ikut boleh," ujarnya.
Menurut dia, semua pihak harus menjaga iklim atau situasi yang kondusif dalam dunia tenaga kerja.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengingatkan kepada para pengusaha dan perusahaan agar segera membayarkan tunjangan hari raya (THR) bagi para buruh dengan mengikuti kebijakan dan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Sehingga kita harapkan harmoni atau hubungan antara buruh dan pengusahanya kita harapkan nanti berjalan dengan baik. Kita membuka ruang-ruang yang baik," katanya.(LHP)
Baca juga: Ganjar minta buruh-pengusaha tingkatkan kekompakan dan komunikasi