Semarang (ANTARA) - Masyarakat pada masa pandemi COVID-19 punya banyak waktu di rumah untuk melakukan berbagai kegiatan, termasuk urban farming (pertanian perkotaan).
Namun, kata Agung Setia Bakti selaku co founder start up Citigrower di Semarang, Sabtu, ternyata masih banyak yang bingung bagaimana memulai kegiatan berkebun di rumah.
Bagi yang masih punya lahan tanah di rumahnya, lanjut dia, mungkin bingung mau menanam apa, kemudian apa yang harus disiapkan, bagaimana cara pemeliharaannya, serta sederet pertanyaan lain.
"Apalagi yang lahan rumahnya sudah dihabiskan untuk bangunan, bisa lebih bingung lagi. Apa masih bisa bercocok tanam di rumah?" kata Agung dalam rilisnya.
Padahal, lanjut dia, kalau tahu ilmunya, kegiatan berkebun di rumah itu sejatinya mudah, murah, dan menyenangkan karena bisa manfaatkan segala sumber daya yang tersedia di rumah untuk berkebun.
Bahkan, dari sampah dapur rumah tangga, misalnya, bisa untuk benih, bibit, kompos, pupuk, dan pestisida. Begitu pula, barang-barang bekas di rumah bisa untuk wadah tanam dan alat tanam.
Baca juga: Urban farming makin menjadi tren di tengah pandemi COVID-19
Selain itu, matahari, air, dan tanah sebagai modal berkebun pun tersedia melimpah di negara ini, tinggal butuh kemauan dan sedikit pengetahuan untuk memulai bercocok tanam di rumah.
Hal inilah yang kemudian mendorong Citigrower, inisiatif urban farming berbasis digital, mengadakan webinar yang membahas bagaimana memulai berkebun dari halaman rumahnya masing-masing.
"Webinar ini akan diselenggarakan via zoom pada hari Sabtu (28/11) mulai pukul 19.30 WIB," kata Agung menjelaskan.
Ia menyebutkan ada dua narasumber utama dalam webinar tersebut, yakni Dian Armanda (peneliti urban farming dan biologi lingkungan dari UIN Walisongo Semarang) dan bintang tamu Sita Pujianto (praktisi urban farming dari Jakarta yang juga aktivis komunitas Indonesia Berkebun).
Dian akan menyampaikan bagaimana konsep dan aplikasi tahap demi tahap berkebun di rumah yang mudah, murah, dan menyenangkan. Sementara itu, Sita akan banyak memberikan tips-tips praktis memanfaatkan sumber daya yang serba terbatas di rumah untuk berkebun.
Baca juga: "Innovative urban farming", terobosan ketahanan pangan dunia
"Selain itu, akan ada pula sesi berbagi pengalaman dari Tomy, owner Okebunku di Solo, yang baru beberapa bulan terakhir aktif berkebun di rumah namun telah sukses menuai panen sayur dan buah," kata Agung.
Webinar yang dimoderatori oleh Wapemred Harian Republika Nur Hasan Murtiaji ini gratis. Masyarakat tinggal mendaftarkan diri melalui link https://s.id/webinarcitigrower2.
Berita Terkait
Pjs wali kota sebut B2SA-Situmpang solusi kembangkan pertanian perkotaan
Kamis, 31 Oktober 2024 14:22 Wib
Pemkot Semarang implementasi makan siang gratis hasil "urban farming"
Jumat, 16 Agustus 2024 8:50 Wib
Para pelajar pamerkan aneka kreasi makanan hasil "urban farming" di Jambore Petani Cilik
Senin, 12 Agustus 2024 21:32 Wib
Mahasiswa KKN Unpad Semarang ajak masyarakat maksimalkan lahan kosong dengan urban farming
Minggu, 28 Juli 2024 17:20 Wib
Pemkot Semarang petakan lahan tidur untuk pertanian perkotaan
Selasa, 23 Juli 2024 8:22 Wib
Pemkot Semarang: Manfaatkan lahan tidur untuk pertanian perkotaan
Rabu, 12 Juni 2024 8:51 Wib
Pemkot Semarang gandeng BRIN bangun "food station lab"
Sabtu, 8 Juni 2024 12:49 Wib
Wali Kota Semarang panen lele dan telur ayam di SMP 22
Jumat, 7 Juni 2024 21:54 Wib