Santri di Pati dipulangkan ke daerah asal cegah COVID-19
Pati, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, setelah berkoordinasi dengan pengasuh pondok pesantren yang diketahui santrinya positif COVID-19, memutuskan santri yang dinyatakan negatif terinfeksi virus corona jenis baru penyebab COVID-19 dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing demi mencegah penularan.
"Pemulangan santri di Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupatebn Pati yang negatif COVID-19 tersebut setelah Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda, maupun Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda berkoordinasi dengan pengasuh pondok dan satgas ponpes," kata Bupati Pati Haryanto di Pati, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa para santri boleh kembali ke pondok pesantren setelah ponpesnya betul-betul steril.
Adapun santri dari luar Pulau Jawa yang belum bisa pulang, kata dia, akan ditempatkan di lokasi steril di luar ponpes hingga ada pihak keluarga yang menjemput.
Adapun 26 santri yang positif COVID-19, kata bupati, harus menjalani karantina di pondok tersebut, lantaran tempat karantina di Hotel Kencana masih penuh.
"Tetapi jika nanti yang di Hotel Kencana sudah ada yang sembuh, tentu akan kami karantina di hotel tersebut," katanya.
Bupati juga meminta semua pihak khususnya kalangan pendidikan baik itu pengasuh pondok/guru, santri/pelajar, dan wali santri/orang tua murid di madrasah dan juga di sekolah umum maupun swasta untuk bijak menyikapi hal ini.
Awalnya terdapat sembilan santri dari 105 santri di salah satu pondok pesantren yang ada di Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati, yang dinyatakan positif COVID-19 pada awal Agustus 2020.
Kemudian, ditindaklanjuti dengan tes usap tenggorokan terhadap 96 santri secara bertahap dan diketahui hasilnya ada 26 santri yang terkonfirmasi positif COVID-19, demikian Haryanto.
Baca juga: Ponpes Gontor sementara larang santri naik kendaraan umum
Baca juga: Santri asal Kudus yang balik ke pondok jalani tes cepat corona
"Pemulangan santri di Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupatebn Pati yang negatif COVID-19 tersebut setelah Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda, maupun Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda berkoordinasi dengan pengasuh pondok dan satgas ponpes," kata Bupati Pati Haryanto di Pati, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa para santri boleh kembali ke pondok pesantren setelah ponpesnya betul-betul steril.
Adapun santri dari luar Pulau Jawa yang belum bisa pulang, kata dia, akan ditempatkan di lokasi steril di luar ponpes hingga ada pihak keluarga yang menjemput.
Adapun 26 santri yang positif COVID-19, kata bupati, harus menjalani karantina di pondok tersebut, lantaran tempat karantina di Hotel Kencana masih penuh.
"Tetapi jika nanti yang di Hotel Kencana sudah ada yang sembuh, tentu akan kami karantina di hotel tersebut," katanya.
Bupati juga meminta semua pihak khususnya kalangan pendidikan baik itu pengasuh pondok/guru, santri/pelajar, dan wali santri/orang tua murid di madrasah dan juga di sekolah umum maupun swasta untuk bijak menyikapi hal ini.
Awalnya terdapat sembilan santri dari 105 santri di salah satu pondok pesantren yang ada di Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati, yang dinyatakan positif COVID-19 pada awal Agustus 2020.
Kemudian, ditindaklanjuti dengan tes usap tenggorokan terhadap 96 santri secara bertahap dan diketahui hasilnya ada 26 santri yang terkonfirmasi positif COVID-19, demikian Haryanto.
Baca juga: Ponpes Gontor sementara larang santri naik kendaraan umum
Baca juga: Santri asal Kudus yang balik ke pondok jalani tes cepat corona