"Mereka menawarkan sistem pengelolaan sampah andalan untuk mengatasi persoalan sampah di Jawa Tengah, bahkan sistem tersebut telah diterapkan di Ibukota Inggris, London," kata Gubernur Jaws Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Ganjar setelah menerima Delegasi Republik Ceko, Sekretaris Menteri Luar Negeri Ceko Miloslav Stasek dan Dubes Ceko untuk Indonesia Ivan Hotek.
Baca juga: Mahasiswa ciptakan tempat sampah berbasis internet
Menurut Ganjar, pengelolaan sampah tersebut merupakan satu dari sekian sektor investasi yang ditawarkan Pemerintah Republik Ceko kepada Pemprov Jateng.
Mengenai rencana penerapan pengelolaan sampah dengan sistem "waste to energy" di Jateng, Ganjar akan terlebih dulu melakukan pembahasan lebih lanjut dengan berbagai pihak terkait.
"Mereka menginginkan ada pendalaman setelah ini, mereka juga mengundang kita agar bisa melakukan pertemuan 'bisnis to bisnis'. Menggali potensi kedua negara dalam beberapa hal, termasuk industri perdagangan dan lainya," ujarnya.
Kepada delegasi tersebut, Ganjar mengatakan di Jawa Tengah juga telah menerapkan modernisasi sistem pengelolaan sampah seperti di Kota Semarang dan Surakarta yang mengolah sampah jadi energi listrik.
Modernisasi sistem pengelolaan sampah, kata Ganjar, juga dilakukan di Kabupaten Cilacap, dimana di sana sampah dapat diubah menjadi sumber energi yang berfungsi sebagai briket dan dimanfaatkan sebagai subtitusi bahan bakar.
"Sebagai awal tidak ada yang kita tolak tapi kita juga menawarkan seluruh potensi Jawa Tengah untuk mereka mau investasi, selanjutnya kita jajaki mana-mana yang bisa dikerjakan," katanya.
Ganjar mengungkapkan delegasi tersebut sangat berharap jalinan kemitraan langsung antara Ceko dengan Pemprov Jateng di sektor pariwisata dan kesehatan dengan potensi-potensi yang ada.
Sekretaris Menteri Luar Negeri Ceko Miloslav Stasek mengaku sangat tertarik dengan Jawa Tengah karena selain berbagai prestasi serta inovasi yang dilakukan, kekayaan alam, dan budayanya menjadi daya tarik tersendiri, bahkan dirinya mengagumi karya ukir dari Kabupaten Jepara.
"Kemarin saya ke Jepara dan berharap kayu-kayu (ukiran, red) di sana bisa diekspor ke Ceko. Jika kita melihat kondisi ekonomi dunia, penguatan kerja sama dua negara sangat penting. Perdagangan dan pariwisata terutama," ujarnya.(LHP)
Baca juga: Pemkab Banyumas bangun pusat daur ulang kurangi sampah