Boyolali, Jawa Tengah (ANTARA) - Sebanyak 62.345 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali menerima bantuan pangan non tunai (BPNT) dari pemerintah pusat.
"Mereka mendapat bantuan senilai Rp110.000 per bulan yang dapat ditukarkan dengan pangan berupa beras atau telur sesuai dengan kebutuhannya," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Boyolali Sri Seti Handayani di Boyolali, Kamis.
Penyaluran BPNT dilakukan lewat akun elektronik yang hanya bisa digunakan untuk membeli bahan pangan di pedagang atau E-Warong yang bekerja sama dengan bank yang ditunjuk oleh pemerintah.
Baca juga: Mensos janjikan nilai BPNT 2020 naik jadi Rp150 ribu
"Program BPNT merupakan transformasi program bantuan sosial pangan yang disalurkan dalam bentuk non-tunai menggantikan program subsidi beras rakyat miskin (raskin)," kata Sri.
Dia mengatakan penerima BPNT di Kabupaten Boyolali sebanyak 62.345 keluarga. Setiap keluarga penerima manfaat akan mendapatkan kartu merah putih dari petugas. Kartu itu akan diisi dengan uang dan selanjutnya bisa digunakan dalam transaksi pembelian bahan pangan.
"Keluarga penerima dapat menukarkan uang itu dengan menunjukkan kartunya, dengan beras dan telur, atau salah satu saja sesuai kebutuhan," katanya.
Ia menambahkan dana Rp110.000 di kartu BPNT harus habis dalam sebulan. Kalau masih tersisa, uangnya akan ditarik kembali ke kas negara.
Nuriyah S (50), penerima BPNT dari Desa Ketayon Boyolali, mengatakan bantuan pangan dari pemerintah membantu keluarganya memenuhi kebutuhan pangan harian.
"Membantu meringankan beban keluarga," kata Nuriyah, yang sudah dua tahun mendapat BPNT.
Baca juga: Merasa mampu, ratusan ribu warga Jateng mundur sebagai penerima PKH