Belasan rumah di Boyolali rusak diterjang puting beliung
Boyolali (ANTARA) - Puting beliung yang terjadi selama sekitar 30 menit telah merusak belasan rumah warga di Desa Jrakah yang terletak di lereng Gunung Merapi di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Kami masih melakukan pendataan dan warga melakukan gotong royong membenahi genting-genting yang bertebaran akibat angin puting beliung, " kata Kepala Desa Jrakah di Boyolali, Senin.
Menurut dia, ada sembilan rumah warga di Desa Jrakah yang mengalami kerusakan pada bagian atapnya, sedangkan tujuh atap rumah warga lainnya di desa tersebut melorot. Meski demikian kejadian itu tidak sampai menelan korban jiwa.
Baca juga: Diamuk angin kencang, 70 warga Pakis Magelang mengungsi
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali juga melakukan pengecekan di lokasi bencana dan juga mengirimkan logistik untuk warga yang sedang bergotong-royong memperbaiki atap-atap rumah mereka yang rusak maupun berterbangan karena hempasan angin puting beliung.
Bencana angin puting beliung di lereng Merapi itu juga menerjang sejumlah rumah warga di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, tetapi peristiwa itu juga dilaporkan tidak menelan korban jiwa.
Menurut Kepala Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Maryanto, pihaknya masih mendata kerusakan rumah warga akibat angin puting beliung yang terjadi Minggu malam (20/10). Selain di Dukuh Stabelan, juga ada di Takeran, Belang, dan Karang.
Kepala BPBD Boyolali Bambang Sinungharjo mengatakan semua sudah tertangani dengan baik dan bencana angin puting beliung yang terjadi di lereng Gunung Merapi itu termasuk ketegori ringan. Selain itu, tidak terdapat korban jiwa.
Pihaknya sudah mengirimkan logistik ke lokasi dan masyarakat melakukan gotong royong membenahi rumah kebanyakan mengalami kerusakan pada bagian atapnya.
Baca juga: Puluhan rumah di Kudus rusak diterjang angin kencang
Baca juga: Awas, angin kencang berpotensi hingga 30 Januari
"Kami masih melakukan pendataan dan warga melakukan gotong royong membenahi genting-genting yang bertebaran akibat angin puting beliung, " kata Kepala Desa Jrakah di Boyolali, Senin.
Menurut dia, ada sembilan rumah warga di Desa Jrakah yang mengalami kerusakan pada bagian atapnya, sedangkan tujuh atap rumah warga lainnya di desa tersebut melorot. Meski demikian kejadian itu tidak sampai menelan korban jiwa.
Baca juga: Diamuk angin kencang, 70 warga Pakis Magelang mengungsi
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali juga melakukan pengecekan di lokasi bencana dan juga mengirimkan logistik untuk warga yang sedang bergotong-royong memperbaiki atap-atap rumah mereka yang rusak maupun berterbangan karena hempasan angin puting beliung.
Bencana angin puting beliung di lereng Merapi itu juga menerjang sejumlah rumah warga di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, tetapi peristiwa itu juga dilaporkan tidak menelan korban jiwa.
Menurut Kepala Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Maryanto, pihaknya masih mendata kerusakan rumah warga akibat angin puting beliung yang terjadi Minggu malam (20/10). Selain di Dukuh Stabelan, juga ada di Takeran, Belang, dan Karang.
Kepala BPBD Boyolali Bambang Sinungharjo mengatakan semua sudah tertangani dengan baik dan bencana angin puting beliung yang terjadi di lereng Gunung Merapi itu termasuk ketegori ringan. Selain itu, tidak terdapat korban jiwa.
Pihaknya sudah mengirimkan logistik ke lokasi dan masyarakat melakukan gotong royong membenahi rumah kebanyakan mengalami kerusakan pada bagian atapnya.
Baca juga: Puluhan rumah di Kudus rusak diterjang angin kencang
Baca juga: Awas, angin kencang berpotensi hingga 30 Januari