Tol Sragen-Ngawi digratiskan selama sepekan
Sragen (Antaranews Jateng) - PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) selaku pengelola jalan tol masih menggratiskan tarif untuk umum bagi pengemudi mobil dan sejenisnya yang masuk tol segmen Sragen-Ngawi selama sepekan ke depan.
Direktur Utama PT JSN David Wijayatno, di Sragen, Rabu, mengatakan jalur tol Sragen-Ngawi merupakan segmen terakhir dari ruas Solo-Ngawi yang dioperasikan setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sehingga pintu mulai dibuka untuk umum malam hari ini.
"Jalan tol segmen Sragen-Ngawi itu mulai dibuka untuk umum, pada pukul 21.00 WIB. Tol ini panjangnya sekitar 51 kilometer," kata David Wijayatno.
Menurut David, tol Sragen-Ngawi selama 1 pekan ke depan, pengguna yang masuk jalan bebas hambatan tersebut tidak dipungi tarif atau nol tarif. Masyarakat yang memanfaatkan jalan tol masuk dari Solo keluarnya Madiun yang sekarang sudah bisa dilalui, tarifnya hanya Solo-Sragen dan Ngawi-Madiun, sedangkan Sragen-Ngawi digratiskan.
Namun, masyarakat yang menggunakan jalan tol mulai tanggal 6 Desember 2018, sekitar pukul 00.00 WIB, sudah diberlakukan tarif tol. Hal ini, sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR Nomor 897/KPTS/M/2018 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol pada Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi.
"Tarif tol sebesar Rp1.000 per kilometer untuk kendaraan golongan 1. Jalur segmen Sragen-Ngawi sebelumnya sudah diuji coba dan lulus laik fungsi dan sekarang setelah diresmikan, akan diuji coba lagi selama sepekan tanpa dipungut biaya," katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi. Dengan dibukanya jalur Sragen-Ngawi, jalan tol ruas Solo-Ngawi mempunyai delapan gerbang tol (GT), yakni GT Colomadu, GT Bandara, GT Ngemplak, GT Purwodadi, GT Karanganyar, GT Sragen, GT Sragen Timur, dan GT Ngawi (Kota Ngawi).
"Tol ini sudah laik operasi, artinya sudah mendapatkan sertifikat layak operasi. Ada dua Keputusan Menteri PUPR, yakni penetapan sebagai jalan tol dan tarif tol," katanya.
Solo-Salatiga
Soal jalur tol segmen Salatiga-Solo, kata dia, diperkirakan pada akhir bulan ini sudah selesai dan pertengahan Desember akan dilakukan uji laik fungsi. "Insya Allah minggu ketiga sudah dapat difungsikan," katanya.
"Jalur itu tinggal pasang marka dan sedikit mengaspal bahu jalan. Jalur dari Semarang, insya Allah, saat menyambut Tahun Baru (2019) sudah bisa tembus sampai ke Ngawi," katanya.
Tol segmen Sragen-Ngawi ini, kata dia, merupakan bagian dari tol Trans Jawa dari Merak-Banyuwangi. Pemerintah secara bertahap menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa sepanjang 1.150 km dari Merak hingga Banyuwangi yang akan tersambung secara keseluruhan pada akhir 2019.
"Pemerintah dalam 4 tahun terakhir secara bertahap, satu demi satu peningkatan jaringan konektivitas di Indonesia ini, makin terwujud. Salah satunya dengan akan selesainya Tol Trans-Jawa," katanya.
Direktur Utama PT JSN David Wijayatno, di Sragen, Rabu, mengatakan jalur tol Sragen-Ngawi merupakan segmen terakhir dari ruas Solo-Ngawi yang dioperasikan setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sehingga pintu mulai dibuka untuk umum malam hari ini.
"Jalan tol segmen Sragen-Ngawi itu mulai dibuka untuk umum, pada pukul 21.00 WIB. Tol ini panjangnya sekitar 51 kilometer," kata David Wijayatno.
Menurut David, tol Sragen-Ngawi selama 1 pekan ke depan, pengguna yang masuk jalan bebas hambatan tersebut tidak dipungi tarif atau nol tarif. Masyarakat yang memanfaatkan jalan tol masuk dari Solo keluarnya Madiun yang sekarang sudah bisa dilalui, tarifnya hanya Solo-Sragen dan Ngawi-Madiun, sedangkan Sragen-Ngawi digratiskan.
Namun, masyarakat yang menggunakan jalan tol mulai tanggal 6 Desember 2018, sekitar pukul 00.00 WIB, sudah diberlakukan tarif tol. Hal ini, sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR Nomor 897/KPTS/M/2018 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol pada Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi.
"Tarif tol sebesar Rp1.000 per kilometer untuk kendaraan golongan 1. Jalur segmen Sragen-Ngawi sebelumnya sudah diuji coba dan lulus laik fungsi dan sekarang setelah diresmikan, akan diuji coba lagi selama sepekan tanpa dipungut biaya," katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi. Dengan dibukanya jalur Sragen-Ngawi, jalan tol ruas Solo-Ngawi mempunyai delapan gerbang tol (GT), yakni GT Colomadu, GT Bandara, GT Ngemplak, GT Purwodadi, GT Karanganyar, GT Sragen, GT Sragen Timur, dan GT Ngawi (Kota Ngawi).
"Tol ini sudah laik operasi, artinya sudah mendapatkan sertifikat layak operasi. Ada dua Keputusan Menteri PUPR, yakni penetapan sebagai jalan tol dan tarif tol," katanya.
Solo-Salatiga
Soal jalur tol segmen Salatiga-Solo, kata dia, diperkirakan pada akhir bulan ini sudah selesai dan pertengahan Desember akan dilakukan uji laik fungsi. "Insya Allah minggu ketiga sudah dapat difungsikan," katanya.
"Jalur itu tinggal pasang marka dan sedikit mengaspal bahu jalan. Jalur dari Semarang, insya Allah, saat menyambut Tahun Baru (2019) sudah bisa tembus sampai ke Ngawi," katanya.
Tol segmen Sragen-Ngawi ini, kata dia, merupakan bagian dari tol Trans Jawa dari Merak-Banyuwangi. Pemerintah secara bertahap menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa sepanjang 1.150 km dari Merak hingga Banyuwangi yang akan tersambung secara keseluruhan pada akhir 2019.
"Pemerintah dalam 4 tahun terakhir secara bertahap, satu demi satu peningkatan jaringan konektivitas di Indonesia ini, makin terwujud. Salah satunya dengan akan selesainya Tol Trans-Jawa," katanya.